Komentar
WKUTM – Laman Sistem Informasi Akademik Pengelolaan Informasi Akademik (Siakad) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) belum bisa diakses terhitung sejak tanggal empat Februari sampai hari ini (08/02). Mahasiswa mengalami kendala ketika login, kalaupun bisa, mahasiswa tidak bisa mengisi Kartu Rencana Studi (KRS). Padahal jadwal pengisian KRS dimulai sejak tanggal 4 sampai 11 Februari 2021.
Imatus Sholiha, mahasiswa Progam Studi (Prodi) Sastra Inggris mengeluhkan bahwa ia tidak dapat mengakses laman siakad Trunojoyo, saat mencoba masuk, dirinya tidak bisa mengisi KRS.
”KRS saya tidak bisa diisi, di laman Siakad tertulis anda belum registrasi,” keluh mahasiswa asal Sidoarjo tersebut.
Imatus menambahkan bahwa hendaknya Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi Komputer (UPT TIK) agar lebih siap menghadapi kendala kedepannya, mengingat jangka waktu pengisian KRS yang singkat serta banyaknya mahasiswa yang mungkin mengakibatkan lambatnya akses hingga menuai banyak kendala.
“Mengingat masa pengisian KRS, web siakad diakses oleh banyak orang sehingga kemungkinan overload dan siakad menjadi down, mungkin bisa dilakukan peningkatan sistem siakad,” ungkapnya.
Hal serupa juga dialami oleh Laili Maulidya, mahasiswi Prodi Psikologi tersebut mengeluhkan saat ini siakad masih belum bisa dibuka, sekalipun bisa dibuka mata kuliah yang harus dipilih saat KRS tidak bisa muncul.
”Biasanya bisa langsung pilih mata kuliah, apalagi saya mahasiswi bidik misi jadi nggak tunggu bayar. Tapi sekarang enggak bisa malah ada tulisan “anda belum registrasi” gitu,” keluh mahasiswi asal Sidoarjo ini.
Laili berharap jika secepatnya siakad bisa diakses dan tidak sulit lagi, supaya proses KRS bisa jadi lebih mudah.
”Harapannya semoga tidak error lagi dan bisa segera isi KRS, biar gak terus molor,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut Firmansyah Aditya, selaku Kepala Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPT TIK) mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya tengah mengupayakan perbaikan pada Siakad Trunojoyo dengan menutup seluruh akses masuk.
”Kalau kemarin mungkin macam-macam kendalanya, tapi untuk hari ini kami menutup semua akses sehingga tidak bisa diakses,” ungkapnya.
Firman juga menjelaskan bahwa penutupan akses dikarenakan penyimpanan yang melebihi kapasitas sehingga terjadi pembengkakan data dan tidak bisa menampung.
”Penyimpanan (storage) kami penuh dan tidak bisa menampung, ini merambat pada prosesor yang kelebihan beban,” jelas pria asal Bangkalan tersebut.
Firman mengaku kendala seperti ini baru terjadi pertama kali. Sebelumnya saat akhir semester kejadian seperti pembengkakan data adalah hal biasa. Namun mengingat ribuan mahasiswa mengakses satu website bersamaan, menyebabkan pembengkankannya melebihi perkiraan. Pihaknya menduga kalau ada bug di dalam sistem Siakad.
”Ini baru pertama kali, kami menyimpulkan adanya bug di dalamnya, karena ini bukanlah milik kita jadi kami kesulitan mencari bug ini,” imbuhnya.
Mengenai upaya peningkatan yang dilakukan olehnya, Firman mengungkapkan jika saat ini pihaknya sedang melakukan tunning (peningkatan) pada proses, sehingga dalam kondisi perbaikan siakad masih belum bisa diakses.
Firmansyah berharap kedepannya akan ada divisi baru yang bertugas menanggapi keluhan perihal siakad. Ia juga menambahkan kinerja siakad lebih diawasi.
”Kami ingin kerja siakad dimnitor sehingga ketika ada kendala seperti bug bisa segera ditangani. Saya berharap ada divisi yang menerima keluhan sendiri jadi mahasiswa bisa tahu pada siapa harus melapor keluhan,” harap pria asal Bangkalan tersebut. (Meng/Eq/Ulya)