Pembukaan KKN Tematik UTM di Tengah Pandemi

Pembukaan KKN Tematik UTM di Tengah Pandemi

LPM Spirit - Mahasiswa
Senin, 29 Juni 2020

WKUTM – Pemberangkatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Satuan tugas (Satgas) Covid-19 Semester genap tahun ajaran 2019/2020, dilakukan secara langsung di laman Facebook KKN Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Acara yang dibuka langsung oleh Muh. Syarif selaku Rektor Universitas Trunojoyo Madura ini dilaksanakan pukul 09.00 WIB (29/06).

Ketua Pelaksana Satgas KKN 2020, Tatag Handaka, mengungkapkan bahwa KKN kali ini memiliki tema “Bersama Mencegah Pandemi Covid-19”. Karena dilaksanakan di tengah pandemi, secara teknis juga berbeda dengan KKN sebelumnya. Dalam pelaksanaanya, peserta KKN menjadi relawan Satgas Covid-19 dengan berbagai program kerja dan luaran yang telah disepakati bersama.

“Peserta KKN kali ini ada 1836 mahasiswa, dengan presentasi tertinggi di wilayah Jawa Timur yaitu sebesar 1300 mahasiswa, disusul 33 kabupaten kota, dengan 14 provinsi yang tersebar di wilayah Indonesia. Mulai dari Bangka Belitung hingga Papua Barat dan didampingi 80 lebih Dosen Pembimbing Lapangan (DPL),” sambungnya 

Dalam pembukaan tersebut, Muh Syarif menambahkan jika, KKN kali ini adalah KKN yang lengkap dikarenakan dilangsungkan di daerah masing-masing mahasiswa. Hal itu karena secara tidak langsung akan bersentuhan dengan masyarakat asli peserta, berbeda dengan biasanya yang dilangsungkan dalam sekitar Pulau Madura.

“Meskipun dilakukan dalam keadaan pandemi, peserta KKN harus mengikuti protokol kesehatan, dengan memakai masker, jaga jarak, dan sering mencuci tangan jika diperlukan,” imbuhnya.

Senada dengan hal tersebut, salah satu peserta, Siti Misnatun mengungkapkan jika KKN seperti ini bukan memudahkan tetapi memusingkan, karena peserta harus tetap keluar dengan keadaan pendemi yang semakin merajalela. 

“Semoga pandemi di Indonesia lekas selesai, agar kita bisa melaksanakan kegiatan seperti biasa, untuk KKN selanjutnya, semoga kegiatan KKN tidak memberatkan mahasiswa seperti sekarang ini, ” jelas mahasiswa asal Kamal tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Muh Syarif  mengungkapkan jika KKN saat ini adalah momentum. Mahasiswa  bisa menunjukkan pada dunia luar meskipun KKN di daerah masing-masing, harus tetap membawa nama baik almamater.

“Mahasiswa harus memberikan kontribusi dan amanah sebagai seorang akademisi yang baik bagi masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Teruntuk dosen pembimbing lapangan usahakan memberikan nilai A kepada peserta KKN, ini bukan himbauan rektor tetapi usulan rektor, “ pungkasnya. (L/Wuk)