Komentar
WKUTM — Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dikabarkan akan melaksanakan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2023 pada tanggal tujuh hingga sembilan Agustus. Adapun tindak lanjut informasi tersebut, telah dilaksanakan rapat koordinasi antara panitia PKKMB dengan Ketua Umum (Ketum) Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) (24/06). Hasil dari rapat tersebut, diputuskan bahwasanya hari kedua PKKMB dikhususkan untuk pelaksanaan festival UKM, meliputi pengenalan hingga pertunjukan UKM di hadapan mahasiswa baru.
Ilmi Haqiqih selaku koordinator sie acara PKKMB 2023 mengungkapkan bahwa pelaksanaan kali ini akan mengangkat tema “berkarya”, untuk mendorong sumbangsih dari potensi mahasiswa baru ketika nantinya resmi menyandang status sebagai mahasiswa UTM.
”Selain itu, sesuai basis kegiatan yaitu inspiring-entertaining karena kami ingin mengemas kegiatan PKKMB 2023 lebih menarik, menyenangkan, dan sebagai tujuan utama kami ingin menyapa mahasiswa baru dengan riang gembira,” ungkapnya (27/06).
Ia menambahkan, menindaklanjuti pesan rektor Safi' untuk merangkul seluruh elemen termasuk UKM, maka PKKMB kali ini turut menjadikan UKM sebagai mitra pembentukan karakter dan peningkatan mutu kompetensi mahasiswa baru. Oleh karena itu, hari kedua PKKMB akan difokuskan untuk kegiatan pengenalan UKM selama seharian penuh kepada mahasiswa baru. Sedangkan untuk hari pertama dan ketiga, tidak diinformasikan secara umum, karena bersifat kejutan.
”Sebagai sarana untuk menarik rasa keinginan dan juga kemauan mahasiswa baru untuk mengikuti UKM, kami akan memberikan satu materi tentang motivasi pentingnya mengikuti organisasi. Sehingga ketika UKM melakukan penampilan, mahasiswa baru bisa fokus memilah maupun memilih sesuai dengan apa yang diinginkan,”jelasnya via WhatsApp.
Nantinya, mahasiswa baru juga akan diberikan kesempatan selama dua jam untuk mengunjungi stan UKM, serta rencananya juga diberikan penugasan terkait informasi UKM. Begitupun dengan pihak UKM juga diberikan ruang untuk menampilkan video profil dan pertunjukan masing-masing saat pelaksanaan PKKMB.
”Rencananya akan kami masukkan penugasan. Terkait terknisnya akan kami sampai saat rapat teknis lanjutan dengan UKM yang akan dilaksanakan pada pertengahan Juli,” pungkasnya.
Sedangkan dari pihak UKM, Dwiki Gita Rizky Faizal Fahmi, selaku Ketua Umum (Ketum) UKM Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) mengungkapkan untuk saat ini pihaknya sedang melakukan persiapan untuk penampilan UKM yang rencananya diadakan pada hari kedua PKKMB.
”Sekarang sudah mulai mengerjakan video profil, dan penampilan UKM,” ungkapnya via WhatsApp (26/06).
Pria yang kerap disapa Faizal tersebut mengapresiasi gagasan pihak panitia PKKMB atas rencana hari kedua PKKMB yang akan didedikasikan untuk pelaksanaan festival UKM. Ia menanti kerja sama yang baik antara pihak UKM dengan panitia PKKMB, guna menyukseskan rencana tersebut.
”Saya mengapresiasi. Kita tunggu eksekusinya, semoga eksekusinya sesuai dengan konsep yang disampaikan sie acara, waktu koordinasi dengan UKM,” tutur mahasiswa angkatan 2020 tersebut.
Senada dengan Faizal, Maulana Rizqi Lazuardi selaku Ketum UKM B-SING mengungkapkan juga sudah memulai latihan untuk penampilan UKM. Meski cukup terkendala dengan masa liburan kuliah, pihaknya tetap mengusahakan latihan lebih untuk menyiapkan penampilan secara lebih baik.
”Sambil persiapan, cukup susah mengumpulkan anak-anak kembali ke sini lagi. Jadi antisipasinya, bulan Juli minggu ketiga saya suruh balik ke sini semua untuk fokus bulan Agustus,” tuturnya ketika ditemui di Sekretariat Bersama (Sekber) (26/06).
Mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum tersebut melanjutkan, bahwa pada PKKMB 2022, pihaknya sempat terkendala dalam hal memperkenalkan UKM kepada mahasiswa baru. Ia mengharapkan agar pihak panitia PKKMB lebih merangkul pihak UKM untuk menanggulangi masalah serupa.
”Untuk panitia lebih dirangkul UKM-nya, karena UKM bagian dari universitas sendiri,” ujar Maul.
Terkait pelaksanaan festival UKM pada PKKMB, Rizki Ryan Firmansyah, selaku Ketum UKM Creative Computer Club (Triple-C), berharap dapat benar-benar terlaksana dengan baik, sehingga tidak hanya menjadi konsep belaka.
”Berharap agar tidak namanya saja yang dibingkai dengan penamaan festival UKM tapi nyatanya permasalahan belum terpecahkan seperti tahun kemarin,” imbuhnya (26/06). (KHA/FRD)