UTM Targetkan Buka Akses Pelayanan Klinik Pratama untuk Umum Tahun Ini

UTM Targetkan Buka Akses Pelayanan Klinik Pratama untuk Umum Tahun Ini

LPM Spirit - Mahasiswa
Rabu, 08 Januari 2025
Tampak depan, Klinik Pratama fasilitas kesehatan milik UTM yang akan segera beroperasi, Senin, (6/1). (NRA/LPM-SM)

WKUTM – Universitas Trunojoyo Madura (UTM), telah meresmikan Klinik Pratama pada Selasa (31/12) minggu lalu. Adapun akses pelayanan sementara hanya untuk civitas academica. UTM berencana membuka akses pelayanan untuk umum setelah seluruh dokter Klinik Pratama UTM mengantongi Surat Izin Praktik (SIP) Tenaga Kesehatan (nakes).

Siti Nurfitria, selaku Penanggung Jawab Klinik Pratama UTM mengungkapkan bahwa akan membuka pelayanan kesehatan untuk umum tahun ini.

”Tujuan utama Klinik Pratama ini masih melayani kesehatan internal dulu, civitas academica, karyawan, dan dosen. Kalau untuk umum, insyaallah segera pada tahun ini,” (6/1). 

Ruang pendaftaran dan administrasi Klinik Pratama UTM, Senin, (6/1). (NRA/LPM-SM)

Ia juga menjelaskan bahwa kini Klinik Pratama UTM menyediakan dua dokter umum, satu dokter gigi, tiga perawat serta bangunan yang terdiri dari beberapa ruangan sesuai arahan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 9 Tahun 2014 Tentang Klinik. 

”Itu sudah ada ruang periksa, ruang tindakan, ruang laktasi bagi yang membawa anak. Sesuai syarat minimal Klinik Pratama, insyaallah semua sudah terpenuhi,” jelasnya


Meskipun izin operasional telah didapat sejak 18 November 2024, saat ini Klinik Pratama UTM masih memerlukan SIP nakes. Dari tiga dokter yang tersedia, hanya satu dokter umum yang telah mendapatkan SIP nakes. Semua SIP ditargetkan tercapai dalam dua hingga tiga bulan mendatang.

”SIP-nya baru beberapa saja yang sudah berhasil dapat, yang lainnya masih harus menunggu, karena ada beberapa masalah di aplikasinya. Kalau sudah dapat SIP semua nanti akan diinformasikan ke masyarakat luas,” jelasnya.

Kursi dental yang berfungsi untuk merawat gigi pasien Klinik Pratama UTM, Senin, (6/1). (NRA/LPM-SM)

Selama dalam proses menunggu SIP tersebut, Klinik Pratama akan melayani civitas academica secara gratis. Kedepannya, baik untuk civitas academica maupun masyarakat luar akan dikenai tarif tertentu. Kemudian, Klinik Pratama juga merencanakan kerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) pada tahun ini. 

”Jadi masih kami usahakan untuk kerja sama dengan BPJS nantinya,” tuturnya.

Syifauddin, selaku bagian administrasi menjelaskan terkait prosedur mahasiswa yang ingin menggunakan jasa Klinik Pratama UTM cukup membawa kartu identitas. Berupa Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), maupun sejenisnya.


”Mahasiswa cukup membawa kartu identitas saja, minimal KTM. Untuk saat ini, awal-awal masih gratis, tidak dipungut biaya,” jelasnya (6/1).

Siti Fatimah, mahasiswi Program Studi (Prodi) Psikologi merasa senang dengan adanya klinik tersebut. Selama ini, Fatimah berobat ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang ia nilai cukup jauh dari kampus. Fatimah berharap, agar fasilitas dan pelayanan diberikan dengan baik.

”Harapan saya sendiri untuk Klinik Pratama ini, semoga pelayanannya bisa sangat baik, pun dari nakes-nya. Lalu segala obat dan fasilitas kesehatan lain sudah lengkap. Serta biaya yang dikeluarkan nantinya tidak terlalu memberatkan kantong mahasiswa rantau,” ujar mahasiswa angkatan 2023 tersebut (6/1).

Sedangkan Ifa, warga sekitar yang sudah berjualan es jeruk selama tiga tahun, menceritakan kalau dirinya baru mengetahui tentang adanya klinik tersebut. Ifa mendukung agar klinik tersebut segera dapat diakses oleh masyarakat luar. Sebab dapat mempermudah akses kesehatan di wilayah Telang yang dinilai cukup jauh dari Puskesmas.

”Telang masih belum ada tempat berobat, lumayan jauh juga kalau harus ke puskesmas. Jadi semoga bisa membantu untuk masyarakat di sekitarnya juga,” jelasnya (6/1). (nur/tfa)