Mahasiswa Keluhkan Fasilitas Masjid UTM yang Kurang Memadai

Mahasiswa Keluhkan Fasilitas Masjid UTM yang Kurang Memadai

LPM Spirit - Mahasiswa
Rabu, 06 Maret 2024

WKUTM - Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) mengeluhkan terkait sejumlah fasilitas di Masjid K.H. Abdurrahman Wahid yang mengalami kerusakan. Kerusakan tersebut di antaranya plafon toilet yang terlepas, pintu toilet rusak, kloset terbelah, serta persediaan air di tempat wudu sering habis, hingga minimnya fasilitas berupa kipas angin sehingga masjid dinilai terasa panas.

Berdasarkan keterangan Fakhry Hasyim Athoillah, salah satu mahasiswa Program Studi (Prodi) Sosiologi mengaku sering kali mengunjungi Masjid K.H. Abdurrahman Wahid guna melaksanakan ibadah. Fakhry mengungkapkan banyak fasilitas masjid yang rusak. Salah satu fasilitas penting mengalami kerusakan yakni kloset dan persediaan air tempat wudu sering habis. 

”Pasti yang dikeluhkan kloset di kamar mandi yang terbelah dan mampet, juga tempat wudu yang sering kehabisan air,” ungkap Fakhry (4/3). 

Selain Fakhry, Febrian Prasetiyo, juga mengeluhkan terkait kurangnya fasilitas yang ada di masjid baru UTM. Fasilitas yang dimaksud ialah kipas angin yang hanya terdapat empat buah di bagian depan.

 Hal tersebut mengakibatkan mahasiswa khususnya ketika pelaksanaan shalat Jumat berjamaah merasa kurang nyaman. Selain itu, Tiyo juga menyayangkan sedikitnya jamaah di masjid baru UTM, kemungkinan disebabkan pengeras suara masjid yang kurang nyaring.

”Rasanya panas apalagi ketika sholat Jumat, selain itu kasihan, masjid sebesar itu jamaahnya cuma sedikit, mungkin itu pengaruh pengeras suara masjid agar lebih didengar kalau keras,” jelas Tiyo (4/3).

Menanggapi keluhan mahasiswa, Amrin Rozali selaku staf Unit Layanan Pengadaan (ULP) mengaku tidak pernah mendapat laporan terkait rusaknya fasilitas yang ada di masjid baru UTM tersebut. Ketika dimintai tanggapan perihal keluhan, Amrin menuturkan akan segera melaporkan masalah tersebut kepada pihak Biro Umum dan Keuangan (BUK).

”Keluhan terkait plafon dan toilet yang rusak sudah saya kirim melalui WhatsApp ke bagian BUK, terpenuhi atau tidaknya bukan saya, tetapi tetap saya sampaikan,” tutur Amrin (4/3).

Amrin melanjutkan, terkait air wudu yang sering habis, UTM telah melakukan pengeboran sumur yang bertempat di Laboratorium Sosial (Labsos). Pengeboran tersebut telah dilakukan sebelum cuti bersama Pemilihan Umum (Pemilu) pada Februari lalu.

”Padahal untuk air baru saja dibor, diresmikan Pak Prabowo selaku Menteri Pertahanan ketika liburan sebelum coblosan,” lanjut pria asal Sumenep tersebut.

Sementara itu, terkait kurangnya fasilitas yakni kipas angin, Amrin menjelaskan akan mengusulkan penambahan fasilitas tersebut kepada BUK. Ia melanjutkan Panasnya masjid di UTM dikarenakan cuaca di Desa Telang cenderung panas. Mengenai anggaran untuk kipas angin, Amrin menuturkan belum mengetahui secara pasti besaran biaya yang harus dikeluarkan dan harus melakukan pengecekan terlebih dahulu.

“Minta kipas angin atau Air Conditioner (AC)? Nanti saya sampaikan, terkait anggaran ya masih tidak tahu, harus cek dulu, kalau kipas angin yang kecil misalnya Rp350.000 sudah dapat Maspion,” tuturnya. 

Sementara itu, Nari Indah Wahyuni selaku staf BUK menjelaskan terkait kerusakan plafon dan toilet masjid akan didiskusikan dengan pimpinan, sedangkan untuk masalah kipas angin akan dicek terlebih dahulu daya listriknya. 

”Untuk kipas angin Insyaallah saya cek kondisi listrik dulu kalau tidak ada masalah bisa saya kondisikan secepatnya,” jelas Yuni ketika ditanya melalui Via Whatsapp (6/3). 

Lebih lanjut terkait tanggal pengecekan fasilitas, Yuni menjelaskan kemungkinan akan dilakukan pada hari Kamis (7/3) pagi atau Minggu (10/3) dimulai dengan mengecek kondisi kerusakan serta kurangnya fasilitas masjid.

”Biar saya cek hari Minggu atau besok pagi berapa titik, baru saya kondisikan,” jelasnya.

Menanggapi masalah air, Yuni menjelaskan seharusnya sudah tidak ada lagi masalah air karena UTM telah menerima bantuan pengeboran. Namun pihaknya akan tetap melakukan pengecekan guna mengetahui masalah tersebut.

”Sekalian besok saya coba cek kenapa airnya masih bermasalah,” pungkasnya.

Febrian Prasetiyo berharap setelah fasilitas masjid diperbaiki, akan lebih banyak mahasiswa yang beribadah di masjid K.H. Abdurrahman tersebut.

“Harapannya banyak mahasiswa yang jamaah di situ, kasihan masjid sebesar itu yg jamaah cuma sedikit,” harap Tiyo. (AUL/GIE)