Merespons Laporan Kerusakan, UTM Lakukan Perbaikan Fasilitas Sekber

Merespons Laporan Kerusakan, UTM Lakukan Perbaikan Fasilitas Sekber

LPM Spirit - Mahasiswa
Rabu, 29 Maret 2023
WKUTM – Keluarga Mahasiswa (KM) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) sempat mengeluhkan adanya kerusakan pada fasilitas Sekretariat Bersama (Sekber) di kesempatan audiensi KM dengan pihak rektorium yang diwakili Wakil Rektor (Warek) II, Warek III, Kepala Biro Administrasi, Akademik, Perencanaan dan Sistem Informasi (BAAKPSI), Biro Umum dan Keuangan (BUK) dan Koordinator Pusat Perencanaan dan Manajemen Resiko pada Jumat (10/03) lalu. Merespons keluhan tersebut pihak rektorat mulai bergerak melakukan perbaikan meliputi toilet Sekber hingga plafon (29/03).

Ningwar, ketua Biro Umum dan Keuangan (BUK), menyampaikan perbaikan tersebut merupakan upaya rektorat dalam menjawab laporan UKM KM terkait kerusakan fasilitas Sekber. Hanya saja dalam hal ini, Ningwar menegaskan bahwa perbaikan akan dilaksanakan jika terdapat permintaan dan ditetapkan sebagai prioritas. Kebijakan ini diambil lantaran tidak adanya anggaran khusus untuk perbaikan Sekber.

”Kalau bertanya anggaran tersendiri tidak ada. Secara umum sudah disiapkan di sini. Kemarin sudah diperbaiki ya, tempat mandi, lampu mati, diperbaiki. Diperbaiki saja, tidak mengubah bentuk,” ungkap Ningwar (29/03).

Senada dengan Ningwar, Prasetyo Nugraha, Koodinator Pusat Perencanaan dan Manajemen Resiko mengonfirmasi tidak ada anggaran khusus untuk perawatan Sekber karena sudah termasuk dalam anggaran pemeliharaan secara umum yang penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan dan prioritas. Adapun jika terdapat kerusakan fasilitas, pihaknya mengarahkan mahasiswa melapor kepada Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan jika dalam lingkup universitas, dan pada Wakil Dekan II jika dalam lingkup fakultas.

”Terpenting ada laporan, tim aset baru ke lapangan, nanti ditangani sesuai skalanya seperti apa. Karena yang pakai mahasiswa, jadi yang lapor mahasiswa, kami tidak tahu apa-apa kalau tidak ada laporan. Mengiranya aman-aman saja,” ujar Pras (29/03).

Ihwal mekanisme penentuan prioritas, Taufiqurrahman Hasbullah, Hubungan Masyarakat (Humas), menjelaskan saat diadakannya rapat kerja setiap tahun, setiap unit kerja akan melaporkan kebutuhan operasional dalam berbagai bentuk, termasuk perbaikan. Lalu diusulkan saat rapat. Akumulasi usulan tersebut akan ditentukan berdasarkan skala prioritas serta besaran dana tersedia yang ditarik dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

”Dana ini, PNBP, lebih leluasa penggunaannya, tergantung kebijakan dari sini. Mau dialokasikan ke mana itu sudah di-voting dari pusat, begitu,” ujar pria yang bermukim di Telang tersebut (29/03).

Ach. Farhan Dwi Septian, Ketua Umum (Ketum) Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Nanggala, mengapresiasi perbaikan Sekber yang dilaksanakan pihak kampus. Namun, Farhan juga menyarankan agar pihak kampus tidak menunggu adanya desakan dari mahasiswa dahulu untuk mengambil tindakan.

”Intinya para pimpinan rektorium harus memantau sejauh mana kelayakan gedung Sekber UTM,” ujar mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia tersebut (29/03).

Begitu pun dengan M. Hafdhoh An Nazil, Ketum Taruna Jaya, menyatakan kurang setuju jika perbaikan semacam ini harus dilaporkan terlebih dahulu. Menurutnya sudah seharusnya pihak yang berkaitan melakukan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) dalam melaksanakan pekerjaan. Seperti dengan melakukan pengecekan secara rutin, perbaikan hingga pengadaan.

”Menurut saya pihak pimpinan seharusnya lebih memahami hal ini daripada mahasiswa, tapi kembali lagi kepada diri masing-masing entah mereka yang sadar karena tanggung jawab atau mereka yang mengentengkan tanggung jawabnya” ujar mahasiswa asal Kamal tersebut (29/03).

Maulana Rizki Lazuardi, Ketum UKM Musik B-Sing berharap agar perbaikan Sekber dapat cepat selesai, serta tak hanya perbaikan saja namun juga dilakukan penambahan fasilitas, seperti Sekber khusus bagi masing-masing UKM.

”Kalau bisa ada tambahan Sekber khusus, apalagi UKM saya sendiri butuh studio untuk latihan. Butuh juga untuk menyimpan sarana prasarana. Seharusnya tidak dibarengi, butuh ruangan sendiri. Jadi mau tidak mau sekarang ruangan buat studio, latihan, kerja, rapat dan barang-barang,” ucap Rizki (29/03).

Sedangkan Surokim, selaku Warek III Bidang Kemahasiswaan, mendukung adanya perbaikan tersebut, serta berharap akan adanya perbaikan maupun renovasi fasilitas Sekber guna menunjang kegiatan kemahasiswaan agar dapat berjalan lebih optimal.

”Bidang III Kemahasiswaan tentu sangat berharap adanya renovasi dan perbaikan fasilitas tersebut agar kegiatan mahasiswa bisa lebih optimal lagi,” harap pria yang baru menjabat sebagai Warek III tersebut (29/03). (FRD/AML)