WKUTM - Universitas Trunojoyo Madura (UTM) melaksanakan wisuda ke-XXXII tahun periode 2021/2022, pada Selasa (01/11). Acara yang dilakukan di Gedung Pertemuan (GP) tersebut diperuntukan bagi wisudawan program Magister, Sarjana dan Diploma. Selain itu, dalam pelaksanaannya tetap mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes).
Supriyanto, selaku Ketua Pelaksana (Ketupel) wisuda ke-XXXII, mengungkapkan bahwa terdapat keterlamabatan dalam acara wisuda yang seharusnya dimulai pukul 08.30, menjadi 08.50. Hal ini dikarenakan banyaknya wisudawan yang datang terlambat.
”Sebenarnya kita berencana taat dengan jadwal pelaksanaan, tapi karena banyak tuturan dari mahasiswa yang datang terlambat, akhirnya mundur dan tetap diperbolehkan masuk. Kalau di Universitas lain terlambat tidak boleh masuk,” ungkapnya (01/11).
Lebih lanjut, Supriyanto, menyebutkan bahwa jumlah keseluruhan wisudawan sebanyak 1883. Adapun sesi wisuda terbagi menjadi tiga yang masing-masing sesi diikuti oleh 587 wisudawan pada sesi pertama. Sesi kedua sebanyak 605 wisudawan dan pada sesi terakhir terdapat 691 wisudawan.
”Mulanya ada 1891 yang dapat ikut tetapi lainnya tidak mendaftarkan diri karena susah mendapatkan izin dari instansi perusahaannya bekerja,” jelas pria asal Nganjuk tersebut.
Adapun terkait pelaksanaan acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars UTM dan mengheningkan cipta yang dipimpin oleh ketua senat. Sekitar pukul 09.30 dilanjut dengan pelantikan wisudawan oleh Muh. Syarif, selaku Rektor UTM.
Muh. Syarif menyampaikan bahwa wisuda semester ini menjadi momen terakhirnya selagi menjabat sebagai rektor, sehingga pihaknya berharap semua hal baik yang sudah dilakukan oleh UTM dapat ditingkatkan kembali. Jika belum maksimal dapat disempurnakan. Adapun terkait pelaksanaan wisuda, Syarif mengungkapkan bahwa wisuda hari pertama berjalan dengan lancar dan berlangsung khidmat.
”Harapan saya untuk para wisudawan semoga segera bisa mendapatkan pekerjaan, berkontribusi, serta bermanfaat ilmunya kepada masyarakat,” harapnya (01/11).
Terkait kewajiban mengikuti wisuda, Deni Setya Bagus Yuherawan, selaku Wakil Rektor (Warek) I Bidang Akademik, menuturkan bahwa tidak mempermasalahkan jika wisudawan tidak menghadiri acara. Hal ini berbeda dengan Yudisium yang wajib untuk dihadiri.
”Kalaupun mereka tidak ikut wisuda, tetap lulus dan mendapatkan ijazah,” tuturnya ketika ditemui di GP (01/11).
Dirinya juga berharap perihal teknis widua hari ini jika terdapat kendala dapat dibenahi dan menjadi evaluasi untuk wisuda selanjutnya. Kemudian untuk para wisudawan yang menjadi penerus bangsan saya berharap bisa menjadi orang hebat di tanah air.
”Saya berharap untuk anak-anak wisudawan ini nantinya bisa menjadi orang hebat di republik ini,” pungkasnya. (SHA/FRD)