UTM Siapkan PKKMB Sakera 2025: Karakter Unggul dan Pendidikan Berdampak Berbasis Budaya

UTM Siapkan PKKMB Sakera 2025: Karakter Unggul dan Pendidikan Berdampak Berbasis Budaya

LPM Spirit - Mahasiswa
Senin, 28 Juli 2025
WKUTM — Universitas Trunojoyo Madura (UTM) berencana melaksanakan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Sakera 2025 dengan tema “Karakter Unggul Menuju Pendidikan Berdampak Berbasis Kearifan Lokal” selama tiga hari pada Senin (4/8) hingga Rabu (6/8), di Gedung Pertemuan R. P. Mohammad Noer.

Tahun ini, panitia mengusung konsep yang sederhana namun bermakna dalam, dengan harapan agar mahasiswa baru tidak hanya mengenal lingkungan kampus, tetapi juga menyadari peran dan kontribusinya sejak awal sebagai bagian dari civitas akademica UTM.

Rizka Lailatul Qadaria, selaku Ketua Pelaksana (Ketupel) Mahasiswa PKKMB Sakera 2025 menuturkan tema tahun ini, yakni “Karakter Unggul Menuju Pendidikan Berdampak Berbasis Kearifan Lokal" nantinya akan difokuskan pada pembentukan karakter unggul yang berpijak pada kearifan lokal. Menurut Rizka, tema tersebut sangat relevan dengan tantangan zaman saat ini.

”Karena sekarang kita butuh lebih dari sekadar mahasiswa yang pintar di kelas. Kita ingin mereka berkarakter, berani ambil peran, dan pastinya tahu nilai-nilai lokal yang penting untuk jadi pondasi bagi mereka,” tuturnya via pesan suara (26/7).

Mahasiswa yang kerap disapa Rizka tersebut, menambahkan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memberi bekal nyata bagi mahasiswa baru dalam menapaki dunia perkuliahan.

”Konsepnya simple, tapi insyaallah maknanya dalam. Kita ingin mahasiswa baru nggak hanya kenalan sama kampus saja, tapi juga pulangnya dari PKKMB nanti, mereka punya kesadaran 'aku siap kuliah, aku siap berkontribusi'," imbuhnya.

Demi membedakan PKKMB tahun ini dari tahun-tahun sebelumnya, panitia menyisipkan beberapa inovasi dalam konsep acara. Meski belum bisa mengungkapkan secara rinci karena alasan kejutan saat pelaksanaan, Rizka memastikan bahwa unsur pembaruan akan terasa.

”Tiap tahun pasti ada gebrakan baru. Tapi untuk hal ini, belum bisa kami  spill terlebih dahulu, apa yang membedakan, biar ada unsur kejutannya nanti ketika pelaksanaan,” ucapnya.

Terkait kesiapan, Rizka mengaku persiapan pelaksanaan PKKMB sudah mencapai tahap akhir, sekitar 80 hingga 85 persen. Fokus panitia kini tertuju pada pemantapan teknis dan gladi.

”Insyaallah semua sudah berjalan dengan baik, tinggal kami rapikan dan pastikan kembali supaya pelaksanaan sesuai ekspektasi,” tambah Rizka.

Guna menciptakan pengalaman yang menyenangkan dan relevan bagi mahasiswa baru, panitia menyusun kegiatan dengan format yang edukatif namun tetap seru. Selain itu, seluruh panitia dibekali pelatihan, khususnya divisi Liaison Officer (LO) yang akan bersentuhan langsung dengan mahasiswa baru, untuk mengedepankan pendekatan pendampingan.

”Kami ingin mahasiswa baru merasa nyaman dan diterima. Makanya LO kami latih dua kali, biar mindset-nya bukan lagi senioritas, tapi benar-benar mendampingi,” jelas Rizka.

Ia juga menegaskan bahwa PKKMB Sakera 2025 mengedepankan prinsip bebas perpeloncoan, dan semua agenda akan dievaluasi secara berkala untuk menjaga nilai dan makna setiap kegiatan.

”Dan yang paling utama, kita pastikan semua kegiatan ini, ada nilainya. Bukan sekadar formalitas, seremonial atau huru-hara semata,” tegasnya.

Senada dengan Rizka, Ansori selaku Ketupel Dosen PKKMB Sakera 2025 menyebut bahwa tema tahun ini sangat sesuai dengan karakter dan arah UTM ke depan. Ia menekankan bahwa nilai-nilai unggul, tangguh, dan mandiri bukan hanya sekadar jargon, melainkan tujuan yang harus tercermin dalam seluruh elemen kampus.

”Bukan hanya instansi, tapi nilai itu melekat pada seluruh civitas academica. Untuk mahasiswa baru, setidaknya mereka mendengar dulu nilai itu, lalu masuk ke pikiran, ke hati, dan diwujudkan dalam tindakan,” jelas pria asal Pamekasan tersebut (25/7).

Meskipun secara konsep acara tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya, perubahan besar ada pada semangat dan nilai yang ingin ditanamkan.

“Sekarang itu bukan lagi sekadar kampus merdeka. Tapi bagaimana PKKMB bisa berdampak secara nyata,” tambah Ansori.

Dalam hal pemateri, panitia berencana menghadirkan tokoh-tokoh inspiratif dari berbagai latar belakang, mulai dari politikus, budayawan, hingga pelaku bisnis. Salah satu nama yang kemungkinan akan hadir adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.

“Kalau beliau bisa hadir, itu luar biasa. Karena tugas beliau relevan dengan kondisi Madura, dan bisa memberi dampak bagi UTM,” ungkap pria yang juga dosen Fakultas Hukum (FH) tersebut.

Namun demikian, proses koordinasi dengan para pemateri diakui cukup menantang, terutama karena berkaitan dengan izin dan jadwal. Ansori berharap jika rencana tidak berjalan sesuai harapan, masih ada cukup waktu untuk mencari alternatif yang tepat. Ia juga menekankan pentingnya kesiapan teknis agar pelaksanaan PKKMB berjalan tanpa kendala berarti.

“Ya intinya, yang sekiranya di teknis nanti, tidak ada teledor sama sekali,” tegasnya.

Harapan besar juga disampaikan oleh Ansori atas terlaksananya PKKMB tahun ini. Ia berharap mahasiswa baru tidak hanya hadir secara fisik, tetapi benar-benar mampu menghayati dan melaksanakan nilai-nilai yang dibawa oleh UTM.

“Harapan kami, mahasiswa baru bisa meresapi dan melaksanakan nilai-nilai yang ada di UTM, paling tidak unggul, tangguh, dan mandiri,” pungkasnya. (van/sha)