Belum Jelasnya Rencana Pendelegasian UKM untuk Panitia PKKMB

Belum Jelasnya Rencana Pendelegasian UKM untuk Panitia PKKMB

LPM Spirit - Mahasiswa
Senin, 15 Mei 2023

WKUTM—Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) mengadakan diskusi dengan seluruh Ketua Umum (Ketum) Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Keluarga Mahasiswa (KM) dan Gubernur setiap fakultas dalam rangka menyerap aspirasi seluruh keluhan yang dirasakan oleh Organisasi Mahasiswa (Ormawa) UTM. Acara yang diberi nama "Deep Talk Ormawa" tersebut pertama kali terselenggara pada bulan Maret lalu (04/03).

Dalam acara tersebut, beberapa Ketum menyampaikan aspirasi terkait akan diadakannya delegasi dari setiap perwakilan UKM untuk menjadi panitia Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2023. Namun sampai pendaftaran panitia PKKMB akan ditutup kurang dari satu hari, seluruh Ketum UKM KM masih belum mendapatkan kejelasan terkait informasi delegasi tersebut.

Risky Ryan Firmansyah, selaku Ketum Triple C mengungkapkan bahwa terkait mekanisme pendelegasian sebagai panitia PKKMB masih belum mendapatkan titik temu, dikarenakan belum mendapatkan pernyataan secara tegas dari pihak Presma maupun Ketua Pelaksana (Ketupel).

”Mengenai pendelegasian UKM sebagai panitia PKKMB SAKERA belum menemukan titik temu terkait jumlah delegasi dari setiap UKM KM UTM, dikarenakan belum adanya pernyataan secara tegas dari Presma maupun Ketupel,” ungkap pria asal Bangkalan (15/05).

Dirinya juga menambahkan bahwa sebagai pihak UKM KM perlu adanya delegasi panitia agar kesalahan seperti tahun lalu tidak terulang kembali, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

”Selaku bagian dari UKM KM juga merasa perlu adanya delegasi agar kesalahan seperti tahun kemarin tidak terjadi kembali, dimana pihak UKM KM merasa dirugikan karena panitia PKKMB Sakera dan UKM KM tidak satu tujuan,” jelasnya.

Adapun Dwiki Gita Rizky Faizal Fahmi, selaku Ketum Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) mengungkapkan, Presiden Mahasiswa (Presma) sempat memberikan tanggapan perihal kepanitiaan, namun terkait kejelasan delegasi UKM belum mendapat informasi lebih lanjut 

”Kemarin dari presma sudah ada tanggapan namun untuk pendelegasian itu sendiri belum ada info lanjut seperti apa,” ungkapnya (15/05).

Senada dengan Faizal, M. Hafdhoh An Nazil, selaku Ketum Taruna Jaya (TJ) juga menjelaskan bahwa untuk kebijakan tersebut mungkin masih membutuhkan titik terang.

”Menurut saya kebijakan itu masih memerlukan bagaimana titik terangnya, karena semuanya juga memiliki aturan yang berbeda. Sepertinya pihak BEM juga sudah mengusahakan terkait delegasi tersebut,” ungkap pria asal Bangkalan (15/05).

Menanggapi hal tersebut, Robby Gunawan selaku Presiden Mahasiswa (Presma) mengungkapkan untuk delegasi UKM masih akan diusahakan, sedangkan perihal jumlah kuota panitia bisa mengambil satu atau dua anggota sebagai perwakilan per-UKM.

”Kalau dari saya sendiri akan mengusahakan itu, intinya tetep ada delegasi dari teman-teman UKM entah satu ataupun dua, sedangkan untuk jumlah totalnya nanti akan kami diskusikan kembali, karena acara ini juga dibuka untuk umum takutnya menimbulkan kecemburuan dari mahasiswa lain yang bukan UKM KM,” ungkap pria asal Sampang (15/05).

Menanggapi hal tersebut, Ahla Nurus Saada, selaku Ketupel PKKMB SAKERA 2023 mengungkapkan bahwa sebelumnya memang belum ada penjelasan sehingga menimbulkan miskomunikasi dengan Presma, karena konsep awal untuk pendaftaran kepanitiaan hanya bisa dilakukan secara reguler yakni mengisi link, tidak ada sistem delegasi, baik dari pengurus BEM maupun UKM KM.

 ”Sebelumnya mungkin ada miskomunikasi antara saya dengan Presma, karena di awal saya memang belum membahas terkait delegasi dari UKM, untuk konsep pertama pendaftaran kepanitiaan dilakukan hanya secara reguler, baik dari pengurus BEM maupun UKM KM,” ungkap saat ditemui di Cafe Joker (15/05).

Pihaknya menambahkan jika memang akan diadakan delegasi untuk UKM KM, maksimal akan diberi kuota satu per-UKM, sedangkan jika dari pihak UKM ada yang ingin mendaftarkan lebih bisa melalui proses reguler dengan mengisi formulir pendaftaran.

”Kalau memang jadi diadakan delegasi mungkin dari pihak UKM KM akan diberikan kuota satu perwakilan per-UKM, selebihnya jika ingin mendaftar bisa melalui pendaftaran reguler,” tambahnya.

Adapun mekanisme yang dijelaskan oleh wanita yang kerap disapa Ahla, pihaknya menjelaskan untuk sementara ini bisa melakukan pengisian secara reguler terlebih dahulu dengan format Nama_Nama UKM_NIM, karena tetap perlu rekapan data saat interview. Sedangkan untuk informasi lebih lanjut akan disampaikan melalui WhatsApp Grup Ormawa.

”Sementara ini tetap mengisi formulir secara reguler saja, agar data dirinya tetap terekap saat memasuki tahap interview, nanti untuk informasi lebih lanjut akan disampaikan di WhatsApp Grup Ormawa, yang terpenting untuk delegasi akan diloloskan semua, namun penempatannya tetap berdasarkan hasil interview dan kebijakan Community Organizer (CO) devisi,” jelasnya (15/05). WE/J2