Gedung Data Center UTM. Foto: Ol |
WKUTM - Gedung data center
Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang semula ditargetkan dapat beroperasi
pada tahun 2020, masih belum dapat digunakan hingga 2021 lantaran, belum ada
anggaran untuk pengadaan peralatan. Firmansyah
Aditya selaku kepala Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi
(UPT TIK), mengungkapkan jika gedung data center masih belum mempunyai
peralatan sama sekali hingga berita ini ditulis.
”Anggaran
belum ada, masih dalam proses. Banyak alat yang diperlukan seperti containment,
server, storage, meubelair dan macam-macam, dan belum ada yang
dibeli sama sekali,” ungkapnya.
Firmansyah, menambahkan
bahwa pihaknya
tidak mengetahui tentang penganggaran dana untuk alat di gedung data center dan
belum mengetahui jumlah dana secara
pasti dan hanya mengungkapkan bahwa dana yang diperlukan
terbilang besar.
”Saya tidak tahu, bukan kewenangan saya,” ungkapnya.
Namun, Ningwar selaku kepala Biro Umum dan Keuangan (BUK), juga mengungkapkan bahwa
dirinya tidak mengetahui dengan pasti terkait jumlah anggaran dana yang
dibutuhkan untuk pengadaan alat gedung data center, karena belum
mengetahui jumlah alat yang dibutuhkan. Dia hanya memperkirakan anggaran dana
untuk gedung data center akan turun sekitar bulan Juli atau Agustus
2021.
”Saya memprediksi anggaran akan turun bulan Juli atau bulan Agustus.
Selain itu, masih diperlukan waktu untuk pembelian peralatan karena masih harus
melewati proses lelang,” ungkap pria asal Bangkalan itu.
Moch. Kautsar Sophan,
selaku dosen teknik informatika fakultas teknik UTM, mengaku bahwa keberadaan gedung data
center di UTM sangat krusial. Menurutnya kekrusialan ini dikarenakan
pengelolaan data seharusnya dilakukan secara terpusat sehingga terhindar dari
kerancuan data.
”Mengelola data secara terpusat, supaya datanya tidak terjadi simpang
siur, konsisten. Nanti data itu diacu oleh semua aplikasi, semua sistem tinggal
disepakati oleh pengelola, sehingga tidak menimbulkan data redundant,”
jelas pria lulusan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tersebut.
Kautsar juga menambahkan keberadaan data center penting untuk
dijadikan big data UTM yang dimanfaatkan sebagai riset, pengambilan
keputusan, data analitik. Dia berharap dengan adanya gedung data center
dapat meningkatkan kualitas aplikasi di UTM. Sehingga peristiwa seperti saat
sistem informasi internet (siakad) mengalami down dapat terhindarkan.
”Selain itu menghidari down data. Saya harap data center
ini meminimalkan serangan-serangan virus, baik malware ataupun peretasan.
Jadi dengan data center, kualitas layanan aplikasi UTM bisa lebih baik,”
harapnya.
Beralih ke fakultas ilmu pendidikan, Laili Cahyani selaku dosen
pendidikan informatika berharap agar gedung data center UTM dapat
bermanfaat bagi masyarakat luas.
”Gedung data center dapat membackup kegiatan-kegiatan yang produktif dan menghasilkan karya-karya bermanfaat bagi internal universitas dan masyarakat secara luas,” jelas lulusan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tersebut. (It/Ahr)