Pusat Data UTM Diperkirakan Beroperasi Tiga Tahun Mendatang

Pusat Data UTM Diperkirakan Beroperasi Tiga Tahun Mendatang

LPM Spirit - Mahasiswa
Jumat, 21 Februari 2020


WKUTM - Pembangunan gedung pusat data Universitas Trunojoyo Madura (UTM) secara fisik sudah rampung, namun waktu untuk proses pemindahan keseluruhan masih belum diketahui. Firmansyah Adiputra, selaku Kepala Bagian Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPT TIK) mengungkapkan bahwa pemindahan pusat komunikasi dan teknologi (puskom) dari gedung cakra lantai lima ke gedung pusat data membutuhkan waktu berbulan-bulan gedung, sehingga diperkirakan pusat data aktif beroperasi sekitar tiga tahun mendatang.

Menyinggung masalah pengoperasian, Firman mengatakan bahwa gedung tersebut membutuhkan komponen mabellar dan jaringan komputer yang sudah ready dan itu semua  membutuhkan anggaran dana yang fantastis dari kampus.

”Untuk mengisi semua ini tidak hanya membutuhkan persiapan dana satu sampai dua miliar, bisa jadi lebih dari itu,” ujarnya (21/02).

Menanggapi hal tersebut, Amrin Rozali selaku Staf Unit Layanan Pengadaan (ULP) menjelaskan bahwa seluruh komponen baik alat maupun jaringan data pihak kampus harus mengadakan tender. Adapun untuk anggaran berasal dari pemerintah/DIPA. Meskipun demikian, sampai saat ini belum diketahui kapan dana tersebut akan turun.

“Seluruh kegiatan pengadaan di kampus harus menggunakan tender, namun karena dana belum turun maka pengadaan tender belum bisa dibuka,” ungkapnya.

Firman mengungkapkan UTM harus punya pusat data, hal tersebut sudah dahulu diminta karena sangat penting. Tujuan awal adalah untuk mengamankan seluruh data, karena di gedung lama sangat tidak mendukung, dalam arti tidak aman. Kemungkinan untuk kehilangan data masih sangat besar seperti kecelakaan kebakaran. Alasan kedua yaitu di gedung lama juga sudah tidak mungkin untuk diadakan pengembangan. Selain tempat sempit, perangkat-perangkat IT memiliki beban cukup berat. Selain itu, tempatnya tidak strategis sebab berada di lantai 5.  

Di cakra lantai 5 tidak memungkinkan jika dilakukan penambahan perangkat IT yang berat. Beban berat perangkat sangat dipertimbangkan dampak buruk yang terjadi, seperti gedung ambruk karena keberatan beban. Selain itu kerusakan perangkat juga akan  mengakibatkan hilangnya data-data kampus.

“Untuk itu kedepan saya meminta satu tempat di gedung UPT TIK lama, server room untuk tetap di sana sebagai data back up. Selebihnya kewenangan kampus untuk gedung lama digunakan untuk kegiatan lain, kami hanya minta satu ruangan,” tegasnya.

Adapun gedung baru didesain sesuai dengan kebutuhan, ruang database dilengkapi perangkat anti kebakaran yang otomais memadamkan api, selain itu juga juga tahan bakar dengan durasi dua jam.

Adapun jumlah tenaga teknisi UPT TIK selama ini hanya enam orang ditambah seorang kepala bagian. Untuk mendatang pihaknya membutuhkan tenaga yang lebih banyak, sekitar 40 teknisi. 

“Penambahan teknisi membuthkan waktu yang lama, apalagi selama ini UPT membutuhkan banyak teknisi sejak beberapa tahun lalu namun tidak pernah mendapat jatah Teknisi UPT TIK,” ungkapnya.

Firman juga menambahkan bahwa pembangunan pusat data sebagai wujud bahwa akses UTM beralih dari manual dan menuju digital. “Peralihan menuju digitalisasi adalah harapan kami semua, meskipun membutuhkan waktu yang lama untuk direalisasikan,” paparnya. (hiy/wuk)