Gedung Perpustakaan Lama Ditutup

Gedung Perpustakaan Lama Ditutup

LPM Spirit - Mahasiswa
Senin, 24 Februari 2020
Gedung Perpustakaan Lama. Foto : Yu


WKUTM – Gedung Perpustakaan Lama yang mulanya difungsikan sebagai sekretariat beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) ditutup, Jumat (21/02). Penutupan tersebut dilakukan atas instruksi dari Wakil Rektor III, Agung Ali Fahmi, karena faktor keselamatan dan kesehatan mengingat kondisi bangunan yang sudah tua dan rusak.

 ”Demi keselamatan itu, gedung tidak direkomendasikan oleh tim teknis karena usia sudah tua. Yang kedua demi kesehatan, suasananya tidak mendukung,” kata Agung saat dikonfirmasi.

Selanjutnya Agung masih akan memikirkan solusi untuk relokasi UKM yang sebelumnya menghuni gedung tersebut. Menurutnya gedung pengganti harus lebih layak untuk digunakan sebagai tempat sekretariat yang baru.

”Dicarikan tempat, kalau ada tempat yang terhormat dan manusiawi. Kalau tidak ada, direncanakan pembangunan,” lanjutnya.

Supriyanto, Kepala Badan Akademik dan Kemahasiswaan (BAK) juga mengatakan jika kondisi bangunan memang sudah tidak layak huni, karena selain sudah tua, juga banyak sampah di dalam gedung tersebut.
Mengenai relokasi tempat sendiri, Supriyanto masih menunggu keputusan rapat yang rencanya akan diadakan Selasa (25/2). Rencananya akan didata UKM apa saja yang membutuhkan tempat untuk kesekretariatan.

”Terus terang kita juga bersalah kalau tidak mencarikan solusi, jadi besok itu dirapatkan. Dicarikan solusi yang memang benar-benar butuh itu siapa, ditempatkan di ruang mana,” tuturnya.

Amrin, selaku Staf Unit Layanan Pengadaan sebenarnya kurang tahu mengenai penutupan gedung tersebut. Beliau mengatakan jika dari tim teknis sendiri menilai jika bangunan tersebut tidak layak untuk dihuni. Namun, ia juga menyatakan jika penutupan tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan penggusuran, melainkan hanya mengenai faktor keamanan saja.

Menurut Amrin, belum ada keputusan dari pimpinan untuk pembongkaran gedung tersebut. Jika akan diadakan pembongkaran terhadap gedung perpustakaan lama pun, tentu membutuhkan serangkaian proses yang panjang dan rumit.

”Untuk membongkar itu banyak prosedurnya. Harus laporan ke kantor kekayaan negara. Izin keluar, ada penilaian dari PU, baru nanti disuruh bongkar, itu pun kalau enggak salah, harus ada gedung pengganti,” jelasnya.

Belum adanya solusi terkait pemindahan beberapa sekretariat dan tempat penyimpanan barang-barang beberapa UKM di Gedung Perpustakaan Lama, sangat disayangkan oleh Della Hesti Pratama. Anggota UKMF ABSTRA tersbut mengeluhkan penutupan Gedung Perpustakaan Lama, pasalnya Sekretariat UKMF ABSTRA baru dipindah ke gedung tersebut.

”ABSTRA sendirikan baru singgah bulan Desember. Apalagi anak-anak nanti mau taruh barang-barang dimana, seperti kawat, baliho, lampu, segala macam buat pementasan. Kalau di FISIB, sekber itu kan katanya malah enggak boleh buat naruh barang,” ujarnya.

Ke depan, Della berharap pihak kampus segera menyediakan tempat pengganti yang nantinya dapat digunakan sebagai kesekretaraiatan. (J2/LK/S)