Technical Meeting Duta Kampus 2019. Foto : Naa |
WKUTM-
Duta Kampus
Universitas Trunojoyo Madua (UTM) yang dikenal dengan nama Potra-Potre, kini
mengadakan pemilihan Duta Kampus 2019. Sejumlah
66 peserta mahasiswa
UTM berkumpul di Gedung Rektorat lantai 10 untuk mengikuti Technical Meeting pada Senin Malam (15/04).
Dalam pembukaan
acara, Badrus Sholeh, selaku panitia memperkenalkan duta kampus dengan
mengulas kilas balik sejarah Potra-Potre.
Dipaparkan bahwa pada September lalu sempat terjadi perpecahan yang disebabkan keputusan untuk keluar dari naungan Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Pertanian, Viper Collaboration.
Pada keterangan lebih lanjut, Badrus
Sholeh menjelaskan
prosedur serta tahapan yang akan dilalui selanjutnya.
Hal tersebut seperti dresscode, tahapan seleksi seperti tes tulis dan tes
wawancara, tes bakat serta forum group
discussion (FGD).
Mengenai status duta kampus, Prince Purba,
salah satu Duta kampus, menegaskan kembali bahwa Potra-Potre kini sudah berada dibawah naungan bidang Kemahasiswaan oleh Wakil Rektor III. ”Surat Keputusan (SK) sudah ada
sejak Januari 2019. Jadi, ini bukan hanya SK pemilihan, namun
juga ada SK kepengurusan yang sudah disertakan dalam program kerja Potra-Potre
Universitas,” papar mahasiswa Fakultas Hukum tersebut.
Selain itu, Prince menjelaskan, fungsi dan
cara kerja duta kampus
adalah sebagai duta promosi universitas, kedua sebagai protokoler internal
maupun eksternal kampus, dan kemudian memberi citra dari mahasiswa dan
universitas. ”Intinya duta kampus adalah
pengabdian. Pemenang dari duta kampus bukanlah orang yang berselempang pada
saat Grand Final. Namun dia adalah
seseorang yang bisa memberi kontribusi terbanyak dalam pengabdian di dalam
kampus,” jelasnya.
Menurut Nisa Desiana, salah satu duta
kampus, bahwasannya menjadi duta kampus sejatinya harus belajar banyak hal. “Karena kita,
sebagai duta kampus dituntut untuk berpandangan luas dan apapun yang kita baca harus kita cari. Selain itu juga harus paham pelbagai isu dengan
pemikiran secara kritis.” Ujar Mahasiswi Fakultas Teknik tersebut.
Salah satu
peserta dari Fakultas Hukum, Revi Bangun, mengatakan bahwa keinginannya
mengikuti acara tersebut salah satunya untuk mengabdi. ”Motivasi saya ingin mengembangkan
diri saya dan ingin berkontribusi dalam kampus,” ungkapnya.
Dari pihak panitia,
Prince berharap, pada
tahap seleksi yang akan diadakan pada tanggal 20 dan 21 April, peserta dapat
menampilkan yang terbaik karena pada tanggal tersebut bisa saja peserta menjadi
berbeda dan penilaian akan dilakukan langsung oleh
dosen. (Ben/Wuk)