Pembukaan Pemilihan Duta Kampus UTM

Pembukaan Pemilihan Duta Kampus UTM

LPM Spirit - Mahasiswa
Selasa, 16 April 2019
Technical Meeting Duta Kampus 2019. Foto : Naa
WKUTM-  Duta Kampus Universitas Trunojoyo Madua (UTM) yang dikenal dengan nama Potra-Potre, kini mengadakan pemilihan Duta Kampus 2019. Sejumlah 66 peserta mahasiswa UTM berkumpul di Gedung Rektorat lantai 10 untuk mengikuti Technical Meeting pada Senin Malam (15/04).

Dalam pembukaan acara, Badrus Sholeh, selaku panitia memperkenalkan duta kampus dengan mengulas kilas balik sejarah Potra-Potre.  Dipaparkan bahwa pada September lalu sempat terjadi perpecahan yang disebabkan keputusan untuk keluar dari naungan Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Pertanian, Viper Collaboration.

Pada keterangan lebih lanjut, Badrus Sholeh menjelaskan prosedur serta tahapan yang akan dilalui selanjutnya. Hal tersebut seperti dresscode, tahapan seleksi seperti tes tulis dan tes wawancara, tes bakat serta forum group discussion (FGD).

Mengenai status duta kampus, Prince Purba, salah satu Duta kampus, menegaskan kembali bahwa Potra-Potre kini sudah berada dibawah naungan bidang Kemahasiswaan oleh Wakil Rektor III ”Surat Keputusan (SK) sudah ada sejak Januari 2019. Jadi, ini bukan hanya SK pemilihan, namun juga ada SK kepengurusan yang sudah disertakan dalam program kerja Potra-Potre Universitas,” papar mahasiswa Fakultas Hukum tersebut.

Selain itu, Prince menjelaskan, fungsi dan cara kerja duta kampus adalah sebagai duta promosi universitas, kedua sebagai protokoler internal maupun eksternal kampus, dan kemudian memberi citra dari mahasiswa dan universitas.  ”Intinya duta kampus adalah pengabdian. Pemenang dari duta kampus bukanlah orang yang berselempang pada saat Grand Final. Namun dia adalah seseorang yang bisa memberi kontribusi terbanyak dalam pengabdian di dalam kampus,” jelasnya.

Menurut Nisa Desiana, salah satu duta kampus, bahwasannya menjadi duta kampus sejatinya harus belajar banyak hal. “Karena kita, sebagai duta kampus dituntut untuk berpandangan luas dan apapun yang kita baca harus kita cari. Selain itu juga harus  paham pelbagai isu dengan pemikiran secara kritis.” Ujar Mahasiswi Fakultas Teknik tersebut.

Salah satu peserta dari Fakultas Hukum, Revi Bangun, mengatakan bahwa keinginannya mengikuti acara tersebut salah satunya untuk mengabdi. ”Motivasi saya ingin mengembangkan diri saya dan ingin berkontribusi dalam kampus,ungkapnya.


Dari pihak panitia, Prince berharap, pada tahap seleksi yang akan diadakan pada tanggal 20 dan 21 April, peserta dapat menampilkan yang terbaik karena pada tanggal tersebut bisa saja peserta menjadi berbeda dan penilaian akan dilakukan langsung oleh dosen. (Ben/Wuk)