Mengulik Kehidupan Mahasiswi yang Memilih Bekerja Walau Upah Tak Sepadan

Mengulik Kehidupan Mahasiswi yang Memilih Bekerja Walau Upah Tak Sepadan

LPM Spirit - Mahasiswa
Jumat, 29 November 2024
Deretan stand makanan dan minuman di depan Kampus UTM,  Jumat (29/11). (NRA/LPM-SM)

WKUTM – Mengambil pilihan untuk merasakan kehidupan kuliah sembari bekerja, bukanlah suatu hal mudah, terlebih ketika beban kerja tak sebanding dengan upah yang diterima. Tidak sedikit mahasiswa yang memilih kuliah sambil bekerja, demi bertahan hidup untuk membiayai kuliah.

Itulah yang dialami oleh seorang mahasiswi Agribisnis angkatan 2021, yang sedang menjalani masa pendidikannya di Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Sebut saja Fifi, yang saat ini memilih bekerja sebagai penjaga stan minuman, sembari menyelesaikan skripsinya.

Fifi menceritakan bahwa dirinya mengambil pekerjaan sebagai penjaga stan minuman dingin, agar bisa menghasilkan pundi-pundi uang sendiri. Sebagai mahasiswa semester akhir, didukung jadwal kuliah yang sudah tidak terlalu padat, membulatkan tekad Fifi untuk melamar pekerjaan di sana. 

Hal ini juga didukung oleh Dosen Pembimbing Skripsinya, yang setelah mengetahui Fifi nyambi kerja, memutuskan menyesuaikan jadwal bimbingan dengan waktu luang Fifi. Hal itu memudahkannya dalam mengatur waktu. 

Fifi bercerita, gaji yang diperoleh sebagai penjaga stan minuman dingin jauh dari Upah Minimum Kabupaten (UMK) Bangkalan, yakni Rp2.240.701. Bahkan, tidak mencapai setengah gaji UMK Bangkalan. Adapun, yang diterima hanya Rp210.000 dalam seminggu. Jika ditotal dalam satu bulan mencapai Rp840.000 saja. 

”Selama seminggu dengan libur sehari dapat Rp210.000. Kalau tidak masuk sehari terpotong Rp30.000.” Ujar perempuan asal Lamongan tersebut (23/11).

Fifi menuturkan, di hari pertama bekerja, ia merasa kewalahan. Hal itu dikarenakan, rekan kerjanya sering kali menyuruh Fifi agar bekerja dengan cepat. Padahal Fifi masih dalam tahap belajar.

”Sejujurnya hari pertama, aku sudah tidak kuat. Capek, juga lingkungan rekan kerjanya yang tidak bisa memaklumi,” jelasnya.

Fifi berkomentar terkait durasi jam kerjanya, menurut Fifi, jerih payahnya tidak sesuai dengan gaji yang diberikan. Karena Fifi harus berdiri selama 8 jam, bahkan jika ramai dia tidak bisa duduk sama sekali.

Karena lelah berdiri selama berjam-jam itulah, gaji Rp210.000 dirasa tidak sepadan
Untuk gaji di minggu pertama, Fifi mengungkapkan bahwa habis suntuk membayar biaya kos. Sedangkan gaji di minggu kedua ia habiskan untuk biaya makan dan keperluan sehari-hari. 

”Sebenarnya untuk gaji minggu pertamaku kemarin sudah dipakai untuk bayar kos,” ujarnya.

Fifi pun berencana hanya bekerja selama satu bulan. Hal tersebut lantaran dia menunggu selesai Test of English as a Foreign Language (TOEFL), agar tidak bolak-balik dari Lamongan ke Madura. 
”Aku di sini sepertinya selama satu bulan, mungkin sampai tes TOEFL selesai di bulan Desember nanti,” ucapnya. 

Selama dua Minggu Fifi bekerja sebagai penjaga stan minuman dingin, ia menjelaskan kalau pekerjaannya menuntut sikap tanggung jawab yang penuh.  Meskipun sebatas menjual minuman dingin, tetap ada hal-hal yang tampak remeh, tetapi perlu diperhatikan. Seperti tidak boleh menuangkan air dahulu sebelum bubuk pop ice. Agar bubuk bisa larut dengan baik. 

Hal tersebut membuat Fifi menyadari bahwa sesederhana apa pun pekerjaannya, pasti memiliki aturan yang perlu ditaati. Selain itu, pekerjaan ini membuatnya belajar agar bisa menjadi lebih baik lagi, untuk bekerja sama dengan orang lain dikemudian hari. 

Akhir kata, Fifi memberikan pesan bagi mahasiswa lain yang ingin atau sudah bekerja sembari kuliah. Agar selalu semangat dan tidak mudah menyerah. Juga biasakan disiplin sejak awal jika memang bekerja di bawah naungan orang lain.

Sebab, menurutnya, bekerja bukanlah suatu hal yang mudah. Diperlukan ketahanan mental serta kesabaran. Apalagi jika bekerja sambil kuliah. Maka dia harus benar-benar bisa membagi waktu antara menjadi pekerja dan mahasiswa, mana prioritas yang perlu didahulukan.

”Hal yang perlu diperhatikan itu disiplin, kita nanti kemungkinan besar akan bekerja ikut orang. Maka hal pertama yang perlu dilatih adalah disiplin. Juga sabar jika ada hal-hal yang tidak mengenakkan hati. Bahkan sesederhana penjaga stan minuman dingin ada aturan yang perlu ditaati. Seperti harus datang tepat waktu ke tempat kerja,” ungkapnya.

Nur Anisa
Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi