UTM Berencana Buka Beasiswa Mahasiswa Asing Tahun Ini

UTM Berencana Buka Beasiswa Mahasiswa Asing Tahun Ini

LPM Spirit - Mahasiswa
Sabtu, 23 Maret 2024
WKUTM - Menjelang seleksi penerimaan mahasiswa baru tahun 2024, Universitas Trunojoyo Madura (UTM) merencanakan membuka program beasiswa baru. Program Beasiswa baru ini diperuntukkan kepada mahasiswa baru yang berasal dari luar negeri, khususnya Asia Tenggara. Adapun rencana kuota yang disediakan sebanyak tiga puluh mahasiswa hingga dibiayai secara penuh oleh UTM.

Supriyanto, kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan (BAK), menjelaskan bahwa UTM berencana menjalankan program beasiswa baru pada tahun ini dengan menyediakan tiga puluh kuota bagi mahasiswa asing dari negara-negara yang memiliki penghasilan ekonomi tidak jauh berbeda dengan Indonesia, seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina.  

”Kita menyediakan tiga puluh kuota bagi mahasiswa asing, yang mana kuota ini berlaku untuk seluruh fakultas di UTM,” jelasnya saat ditemui di ruang BAK (20/3).

Mengenai detail program beasiswa, Supriyanto mengatakan jika sampai saat ini pihak universitas belum mengadakan pembahasan lebih lanjut terkait nama hingga persyaratan beasiswa tersebut. Terkait durasi program beasiswa, mahasiswa asing akan menempuh perkuliahan di UTM hingga lulus.

Adapun jenis program beasiswa ini mencakup pembiayaan secara penuh, sehingga tidak hanya mencakup biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT), tetapi juga biaya hidup hingga transportasi. Selain itu, para mahasiswa asing yang menerima beasiswa ini akan ditempatkan di asrama pertukaran mahasiswa. 

”Beasiswanya empat tahun seperti pada umumnya, kalau lebih dari empat tahun bayar sendiri, jadi sistemnya memang seperti Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K),” ungkap pria asal Nganjuk tersebut

Mengenai proses pembelajaran, Supriyanto menjelaskan jika mahasiswa asing ini kelak akan memiliki kelas tersendiri atau khusus. Namun ketentuan tersebut dapat berubah, lantaran pihak kampus masih memantau jumlah mahasiswa asing yang mendaftar. Jika yang mendaftar sesuai dengan kuota yang disediakan maka kemungkinan akan diadakan kelas secara khusus semakin besar. Terkait kurikulum dan bahasa yang digunakan, mahasiswa asing nantinya akan mengikuti kurikulum yang sudah ada di UTM serta mampu berbahasa Inggris dan Indonesia.

”Jadi bukan kita yang menyesuaikan dengan mereka, tapi mereka yang menyesuaikan dengan kita. Maka dari itu, mahasiswa asing nantinya diharapkan bisa berbahasa Indonesia,” tuturnya.

Sedangkan Imron Wakhid Harist, selaku Kepala International Relation Office (IRO), turut membenarkan adanya rencana program beasiswa tersebut. Ia mengaku telah mengetahui secara langsung dari Achmad Amzeri selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik pada Februari lalu.

”Kalau terkait program beasiswa ini, IRO termasuk saya sudah mengetahui, karena pernah disampaikan oleh Warek I pada satu bulan yang lalu,” jelasnya (18/3).

Menurut Imron, upaya yang harus dilakukan oleh UTM dalam mengoptimalkan jalannya program beasiswa baru ini, UTM harus memiliki keunggulan yang bisa ditawarkan seperti di beberapa universitas lainnya dan juga UTM harus mampu untuk menarik minat mahasiswa dari luar negeri tersebut.

”Karena tidak gampang mengundang orang asing untuk berkuliah di UTM. Tidak bisa satu sampai dua minggu langsung dapat,” ungkapnya. 

Imron mengatakan masih ada beberapa hal yang harus dibenahi dari UTM untuk dapat menarik minat mahasiswa asing. Ia juga menyarankan UTM mengunggulkan pertanian khususnya garam serta budaya yang ada di Madura sehingga UTM tidak serta merta mengeluarkan uang hanya untuk menarik minat mahasiswa asing saja.

”UTM seharusnya tidak hanya sekadar mengeluarkan uang untuk beasiswa dan mendapat mahasiswa asing, tapi juga menawarkan keunggulan yang dimiliki,” tambahnya.

Tak hanya itu, Imron juga berpendapat bahwa rencana program beasiswa baru ini sudah bagus. Ia berharap program beasiswa ini nantinya bisa konsisten dan persiapan yang dilakukan matang dalam mempersiapkan beasiswa ini. Mulai dari program yang menarik, kurikulum, dosen, asrama serta masalah non-teknis lainnya.

”Programnya sudah bagus tapi harus dipersiapkan dengan matang dan kalau bisa harus konsisten,” harapnya. (STV/AI)