Tunjangan Dana UKT Belum sampai ke Mahasiswa Meskipun PMM UTM Telah Usai

Tunjangan Dana UKT Belum sampai ke Mahasiswa Meskipun PMM UTM Telah Usai

LPM Spirit - Mahasiswa
Rabu, 13 April 2022
WKUTM - Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) angkatan pertama telah usai dilaksanakan Februari lalu. Namun, Uang kuliah Tunggal (UKT) yang seharusnya menjadi tunjangan peserta PMM selama program berlangsung belum juga cair. Sedangkan, menurut keterangan terakhir yang diberikan melalui grup WhatsApp “PMM 2021 (UTM)” oleh pihak Person in Charge (PIC) UTM, pada 22 Maret 2022 telah ada pencairan bantuan dana UKT PMM dari pemerintah, yang untuk selanjutnya menunggu proses dari pihak Biro Akademik Administrasi Kemahasiswaan dan Perencanaan Sistem Informasi (BAAKPSI).

Supriyanto, selaku Kepala BAAKPSI, menolak untuk memberikan keterangan lebih lanjut terkait masalah belum cairnya bantuan dana UKT PMM. Menurutnya hal tersebut bukanlah wewenang pihak BAAKPSI. Supriyanto menuturkan dari bidang satu telah mengirimkan surat terkait pencairan bantuan UKT PMM sejak dua sampai tiga minggu yang lalu.

”Tanya ke bagian keuangan, Pak Ningwar. Bidang satu telah mengirimkan surat sejak lama sekitar dua sampai tiga minggu lalu” ungkapnya saat ditemui di ruangannya (11/04).

Adapun Ningwar, selaku Kepala Biro Umum dan Keuangan (BUK) saat ditemui menuturkan bahwa pihaknya baru menerima surat terkait pencairan dana bantuan UKT PMM pada (11/03). Saat dimintai keterangan terkait proses pencairan Ningwar menjelaskan akan segera diproses.

“Baru dapat informasi tadi pagi dan akan diproses, besok sudah bisa cair,” jelasnya (11/04).

Siti Fadjryana Fitroh, selaku PIC program PMM UTM, turut menjelaskan terkait mekanisme pengembalian dana bantuan UKT PMM. Perempuan yang kerap dipanggil Pipit itu menjelaskan bagi mahasiswa PMM yang saat ini melakukan pembayaran UKT dengan cara mencicil maka uang mahasiswa akan ditahan terlebih dahulu. Sedangkan bagi mahasiswa PMM yang sekarang mengajukan cuti semester maka akan dikembalikan sebesar apa yang yang telah dibayarkan.

”Jika mahasiswa mengajukan cuti hanya membayar UKT 25% maka yang didapatkan adalah uang yang dibayarkan. Sedangkan mahasiswa yang mencicil akan ditahan terlebih dahulu. Jika cuti dan mahasiswa mendapat Rp2.400.000,00 maka mahasiswa yang diuntungkan,” ungkap perempuan asal Lamongan tersebut (13/04).

Sementara itu, tanggapan dari pihak mahasiswa, M. Nur Suffahurrohman, mahasiswa Program Studi (Prodi) Ekonomi Syariah, menuturkan bahwa dirinya belum menerima dana bantuan UKT yang telah dijanjikan. Dari hasil menghubungi pihak PIC UTM pada (10/04) Rohman menjelaskan bahwa terkait pencairan akan dilakukan pada minggu ini. 

“Sudah ada proses, dari koordinator PMM sanggup mencairkan dana PMM dalam minggu ini,” ungkapnya saat dihubungi (12/04).

Rohman berharap agar UKT dapat secepatnya cair. Menurutnya hal tersebut itu adalah hak mahasiswa yang mengikuti PMM.

“Untuk pencairan dana tersebut harus secepatnya cair karena merupakan hak mahasiswa yang mengikuti program PMM,” harapnya.

Rina Dwi Astuti, selaku mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) menjelaskan bahwa proses pencairan dana bantuan UKT PMM masih dalam tahap yang rumit. Pada pembayaran UKT semester sebelumnya pun Rina menjelaskan mahasiswa membayar menggunakan uang pribadinya masing-masing.

“Harusnya UKT dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) sudah cair tetapi karena sistemnya rumit, jadi teman-teman membayar menggunakan uang pribadi terlebih dulu. Sekarang uangnya sudah di UTM dan tinggal dikirim ke mahasiswa yang bersangkutan,” ungkap perempuan asal Nganjuk tersebut (12/04).

Tanggapan lain muncul dari mahasiswa yang mengambil cuti, Wahyu Milsya Putra dari Prodi Ilmu Komunikasi. Wahyu menjelaskan pihaknya sempat keberatan karena harus membayar biaya cuti menggunakan uang sendiri. Wahyu meminta agar semua dana yang didapatkan dari PMM dapat dicairkan meskipun pihaknya mengambil cuti.

“Harusnya ditransfer semua, kecuali yang mencicil dipotong langsung,” ungkapnya saat dihubungi (12/04).

Wahyu berharap agar terdapat koordinasi antara panitia Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) dan kampus lebih solid sehingga tidak ada yang dirugikan. Dirinya juga mengeluhkan bahwa dana dari PMM tidak berguna di waktu yang penting.

“Hanya sangat disayangkan dana dari PMM tidak berguna di waktu yang penting,” imbuhnya. (RWB/YOL)