Taman Kampus UTM. Foto : Hilmy |
WKUTM – Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menyediakan daya tampung calon mahasiswa baru tahun akademik 2021-2022 sebanyak 4387. Hal itu mencakup program Diploma 3 (D3), Strata 1 (S1), dan Strata 2 (S2). Adapun perinciannya meliputi, 1361 untuk jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), 2063 untuk jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan 963 untuk jalur Mandiri yang terbagi dalam tujuh fakultas, yaitu Fakultas Hukum (FH), Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Keislaman (FKIS), dan Fakultas Pertanian (FP).
Untuk perincian pada total daya tampung yang dimiliki oleh ketujuh fakultas adalah FH sebanyak 425, dengan rincian jalur SNMPTN 120, SBMPTN 200 dan Mandiri 105, pada FP sebanyak 745, dengan rincian jalur SNMPTN 252, SBMPTN 381, Mandiri 112, pada FEB sebanyak 951, dengan rincian jalur SNMPTN 239, SBMPTN 342, Mandiri 370, pada FT sebanyak 880, dengan rincian jalur SNMPTN 264, SBMPTN 440, Mandiri 176, pada FISIB sebanyak 736, dengan rincian jalur SNMPTN 216, SBMPTN 360, dan Mandiri 160. FIP sebanyak 675, dengan rincian jalur SNMPTN 270, SBMPTN 340, Mandiri 65, dan pada FKIS sebanyak 400, dengan rincian jalur SNMPTN 120, SBMPTN 200, Mandiri 80.
Mengenai hal ini, Supriyanto, selaku Kepala Biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan Perencanaan dan Sistem Informasi (BAAKPSI), mengaku jika daya tampung UTM mengalami penurunan sebesar 564, yaitu pada tahun 2020 sebanyak 4951 sedangkan pada tahun 2021 sebanyak 4387. Ia mengungkapkan penyebab dari penurunan tersebut adalah tingkat kelulusan mahasiswa pada setiap fakultas dan juga ketersediaan dosen.
”Di Fakultas Teknik itu turun daya tampungnya, karena lulusnya kan lebih sulit dibandingkan dengan jurusan soshum, dan di FIP itu masalahnya dari dulu kan rasionya tinggi, sedangkan para dosen kontrak banyak yang tidak memperpanjang kontraknya,” ungkapnya (19/2).
Saat disinggung perihal dampak akibat penurunan jumlah daya tampung calon mahasiswa baru pada tahun akademik 2021-2022, Supriyanto menjelaskan bahwa penurunan jumlah daya tampung ini memang akan mempengaruhi tingkat akreditasi setiap program studi yang ada di UTM.
”Iya, penurunan jumlah daya tampung calon mahasiswa baru pada tahun ini, kemungkinan juga akan berpengaruh pada tingkat akreditasi program studi yang bersangkutan,” pungkasnya. (J2/Wh)