Upacara Kemerdekaan HUT-RI KE 70 di UTM

Upacara Kemerdekaan HUT-RI KE 70 di UTM

LPM Spirit - Mahasiswa
Minggu, 16 Agustus 2015
Para mahasisa baru berdoa menjelang pembubaran upacara kemerdekaan HUT RI 70 dan peresmian PKKMB 2015

Spirit Mahasiswa News- Memperingati HUT-RI ke 70 Universitas Trunojoyo Madura (UTM) melaksanakan upacara kemerdekaan pada pukul tujuh pagi di depan gedung Graha Utama UTM senin, (17/8/15). Pemilihan waktu upacara kemerdekaan sengaja tidak dilakukan seperti upacara kemerdekaan pada umumnya (sekitar pukul Sembilan pagi) karena penyesuaian dengan jadwal Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB). Selain itu upacara tersebut juga sekaligus digunakan sebagai momentum pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru.

Peserta yang mengikuti upacara terdiri dari Dosen, karyawan, mahasiswa, dan 3321 mahasiswa baru. Jalanya upacara dipimpin oleh Syahru Romadhon ketua umum Unit Kegiatan Mahasiswa Resimen Mahasiswa (UKM MENWA). Sedangkan pembinanya langsung oleh Rektor UTM sendiri Muh. Syarif.

Meski pelaksanaan upacara masih dilakukan cukup pagi ternyata tidak menentukan kekhidmatan jalanya upacara. Hal ini sangat disayangkan oleh Syahru Romadhon, Pasalnya dia melihat sikap peserta yang kurang menghargai atau cenderung semaunya sendiri. Menjadi sangat ironis sebab sikap tidak patut ditiru itu malah datang dari barisan Dosen dan Karyawan. ”masa para dosen dan karyawan ”kog” bersikap ”lebih” dibandingkan para mahasiswa baru. ”Lebih” maksud saya, lebih tidak menghargai jalanya upacara,” keluhnya.

Pembina upacara dalam amanatnya kepada para peserta menyampaikan beberapa hal terutama ditujukan kepada mahasiswa baru. Seperti memamerkan pencapaian-pencapaian prestasi yang telah diraih UTM baik tingkat Lokal, Nasional, maupun Internasional. Selain Itu ia juga banyak memberi dorongan motivasi kepada mahasiswa baru agar bersungguh-sungguh menimba ilmu di kampus UTM. Seperti diungkapkan kembali kepada reporter Spirit Mahasiswa seusai upacara berikut ”agar peserta bisa memahami makna kemerdekaan, karena kita sekarang sudah tidak ikut berjuang merebut kemerdekaan. Tugas kita sekarang harus mengisi dengan sebaik mungkin. Seperti, belajar dengan baik, menyelesaikan kuliah tepat pada waktunya, dan menjadikan kampus sebagai batu loncatan dimasyarakat,” tuturnya.

Walaupun Pembina upacara berbicara panjang lebar ternyata tidak diingat oleh sebagian peserta upacara. Rohmah misalnya mahasiswa baru peserta upacara mengaku kalau sebagian besar sudah lupa apa saja yang katakan oleh Pembina upacara. ”Yang saya paling ingat hanya kalau belajar disini harus serius,” ungkapnya saat dicegat selesai mengikuti upacara. (ISK)