Dualisme Kepanitiaan Orientasi di UTM

Dualisme Kepanitiaan Orientasi di UTM

LPM Spirit - Mahasiswa
Senin, 17 Agustus 2015
Para MABA dikumpulkan sebelum mengikuti kegiatan PKKMB 2015

Spirit Mahasiswa News- kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB)
dijadwalkan berakhir pada selasa, (18/8/15). Kemudian seluruh mahasiswa baru diharuskan oleh panitia Orientasi Mahasiswa Baru (ORMABA) untuk kembali mengikuti ORMABA sampai hari kamis, (20/8/15) mendatang. Seperti yang tertulis dalam edaran susunan acara ORMABA 2015 kegiatan ini nantinya akan dimulai dan ditutup dengan upacara seperti layaknya PKKMB.

Sebelumnya pada bulan Juli 2015 kemarin Rektor sempat mengeluarkan surat edaran bahwa PKKMB adalah satu-satunya kegiatan orientasi bagi MABA. Tetapi karena terjadi penolakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan (Unit Kegiatan Mahasiswa) UKM karena tidak dilibatkan. Setelah menuai perdebatan panjang Rektor akhirnya merevisi surat edaranya dan mengijinkan kegiatan ORMABA yang dipanitiai oleh BEM. Dari situ muncul dualisme kepanitiaan Orientasi, satu dari pihak DOSEN, dan satunya lagi dari BEM.

Membenarkan adanya ORMABA bagi MABA setelah PKKMB, Pembantu Rektor (PR) 3 mengungkapkan kalau kegiatan ORMABA diadakan karena masih masa transisi. Lebih lanjut dia menambahkan keseriusan adanya ORMABA adalah pemotongan satu hari kegiatan PKKMB dari rencana awal. ”sebenarnya ini yang dilakukan disini (PKKMB) tiga hari mas. karena dipertimbangkan bijak okelah dua hari. Jadi dua hari ditingkat pimpinan dua hari ditingkat kabinet,” ujar Budi Moestiko.

Menjelaskan tujuan PKKMB, Muklis selaku ketua pelaksana kegiatan mengatakan ada dua tujuan penting ingin dicapai. Pertama sebagai tempat untuk memperkenalkan institusi/ birokrasi dalam rangka memperkenalkan tata kelola birokrasi yang baik. Kedua memberikan pemahaman kepada MABA akan lingkungan akademik di perguruan tinggi agar tidak lagi terjadi kebingungan melaksanakan kegiatan akademik maupun non akademik.

Ditanya ditempat terpisah Secara terpisah mengenai tujuan dari ORMABA, President Mahasiswa (PRESMA) Universitas Trunojoto Madura (UTM). Dia juga membeberkan dua hal. Yaitu sebagai ajang pengenalan bagi UKM dan Badan kelengkapan Universitas, serta untuk meningkatkan minat MABA bergabung atau aktif di organisasi intra kampus.

Meski terjadi dualisme kepengurusan ORMABA Muh. Syarif selaku Rektor UTM memilih untuk menengahi dan mengaku bertanggungjawab atas segala kegiatan yang ada dikampus. ”yang jelas kegiatan ospek itu adalah bagian dari Universitas. Jadi mahasiswa itu hanya melaksanakan,”ujarnya.

Ormaba Tahun Depan

Untuk Ormaba tahun depan, Rektor UTM berencana akan melakukan perbaikan. Terutama terkait sosialisasi yang dianggap masih belum berhasil karena belum dipahami oleh semua pihak. ”kedepan perlu sosialisasi yang lebih baik lagi agar pemahaman pada saat awal kegiatan tidak ada kendala,” imbuhnya.

Bagi PR 3 PKKMB dimasa mendatang benar-benar akan dirubah demi efisensi dana dan waktu. Sebab saat ini saja untuk kegiatan PKKMB selama dua hari sudah menelan biaya 295 Juta rupiah. Gagasan ini akan mulai terealisasi saat gedung pertemuan yang sekarang sedang dibangun di sebelah timur kampus sudah jadi. ”PKKMB dimasa yang akan datang cukup satu hari ketika gedung pertemuan sudah jadi, agar lebih efisien,”tuturnya. (ISK)