WKUTM – Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) hari pertama di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) mendatangkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Republik Indonesia untuk memberikan materi kepada mahasiswa baru dengan tema "Bersama Membangun Masa Depan Indonesia" di Gedung Pertemuan R. P. Mohammad Noer, Senin (4/8).
Adapun dalam materinya, AHY memaparkan kondisi dunia yang memprihatinkan atas terjadinya ketegangan geopolitik saat ini. Kondisi di Gaza, serta tantangan yang ada di Asia Timur menjadi bukti nyata atas ketegangan yang sedang terjadi.
"Selain konflik dan ketegangan geopolitik, dinamika ekonomi dunia saat ini penuh dengan ketidakpastian, perang dagang serta perang tarif. Seperti yang terjadi di Amerika, Presiden Amerika Donal Trump punya pengaruh luar biasa. Kita harus benar-benar bisa menghadapi situasi saat ini dengan tepat. Ke depan kita bisa memprediksi perebutan sengit antara ekonomi dunia, yakni antara Amerika dan Tiongkok,” ujar politikus Indonesia tersebut.
Lebih lanjut, AHY juga menjelaskan bahwasannya teknologi menjadi hal yang berpengaruh terhadap kondisi dunia saat ini. Perkembangan teknologi menciptakan mesin-mesin baru yang dapat menjadi pengganti manusia.
"Teknologi termasuk AI dapat menjadi kawan yang baik, tetapi juga tetap harus kita awasi bersama. Kita tidak bisa mengutuk teknologi, akan tetapi bagaimana kita bisa memiliki keterampilan untuk menggunakan agar kita tidak menjadi budak dari hal yang kita sebut tadi, robot, mesin, dan lain sebagainya,” jelasnya.
Selain teknologi, AHY juga menyinggung soal sumber daya energi yang ada di Indonesia. Indonesia saat ini memiliki potensi sumber daya energi yang sangat besar, akan tetapi nahasnya secara ekonomi masih masuk dalam kategori negara berpenghasilan menengah. Maka Indonesia Emas 2045 hanya dapat terwujud apabila ekonomi kita semakin tinggi dengan memanfaatkan sumber energi semaksimal mungkin.
”Salah satu yang menjadi syarat transformasi ekonomi, di antaranya adalah kepemimpinan yang transformatif, kepemimpinan yang bisa menggerakkan sumber daya bangsa. Baik sumber daya manusia maupun sumber-sumber pembangunan lainnya,” terangnya.
Setelah pemaparan AHY, acara dilanjutkan dengan penjabaran materi bertemakan Toxic Relationship. Adapun terdapat tiga pemateri lanjutan, yakni Hera Wahyuni selaku Kepala Unit Penunjang Akademik (UPA) Bimbingan dan Konseling, yang membahas perihal konseling mahasiswa.
Berikutnya Sumriyah selaku Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi (Satgas PPKPT), pihaknya menyosialisasikan perihal pencegahan dan penanganan kekerasan. Terakhir, Nailur Rohmah selaku dosen Psikologi yang menjelaskan tentang Toxic Relationship.
”Toxic relationship atau hubungan toxic adalah hubungan tidak sehat sehingga membuat indivdu yang terlibat di dalamnya merasa tidak bahagia, direndahkan, mengalami ketidakadikan, selalu menjadi sasaran amarah yang berakhir pada kekerasan verbal, psikologis,” pungkasnya. (nra/sha)