Pendataan Karier Alumni UTM Belum Optimal

Pendataan Karier Alumni UTM Belum Optimal

LPM Spirit - Mahasiswa
Kamis, 05 September 2024
WKUTM – Universitas Trunojoyo Madura (UTM) melakukan pendataan karier alumni melalui formulir tracer study yang tersedia di laman karir.trunojoyo.ac.id. Adapun pendataan yang ditujukan untuk mempermudah alumni selanjutnya mendapatkan informasi pekerjaan tersebut masih belum optimal lantaran minimnya jumlah alumni yang mengisi formulir.

Kurniyati Indahsari, selaku ketua Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LP3MP) mengungkapkan bahwa jumlah alumni yang mengisi formulir tracer study belum mencapai target ideal.

”Untuk datanya relatif rendah, sebelumnya 30 persen lalu baru meningkat menjadi 47 persen di tahun lalu. Tapi itu masih rendah, baiknya sih di atas 75 persen,” ungkap wanita yang kerap disapa Iin tersebut (2/9).

Iin menjelaskan hal ini bisa saja terjadi karena adanya alumni yang malas mengisi formulir maupun merasa sudah pernah mengisi walaupun sebenarnya belum.

”Bisa saja malas karena terkendala banyaknya pertanyaan yang harus diisi, atau mungkin malu karena belum punya pekerjaan,” tuturnya.

Ia menambahkan bahwa menyayangkan minimnya alumni yang mengisi formulir, karena bagaimana pun status alumni, informasi tersebut dapat menjadi bahan evaluasi UTM.

”Apa pun kondisinya, berkontribusilah. Karena bagaimana pun, informasi terkini anda bisa memberikan informasi ke kita. Tentang apa kekurangan kita, supaya bisa menjadi evaluasi bagi kita,” ungkapnya.

Adapun Iin mengaku pihak panitia yang berada di bawah naungan Pusat Pengembangan Karakter dan Alumni (PPKA) sudah bekerja keras dalam pelaksanaan pengisian formulir tracer study.

”Dari universitas pelaksanaannya memang di bawah kendali PPKA, di dalamnya terdapat pusat karir. Panitia sudah bekerja keras dengan membuat tim survei dan membagikan tautan, tapi kadang respons yang didapatkan tidak optimal,” jelasnya saat ditemui di ruangan LP3MP.

Devi Anisa, alumni UTM lulusan tahun 2023 mengaku dirinya tidak mengetahui adanya formulir tracer study UTM. Dirinya juga menambahkan, saat ini belum ada pengumuman terkait pengisian formulir tracer study.

”Belum tau sama sekali. Dan di grup angkatan juga setahuku belum ada yang nge-share,” jelas alumni asal Mojokerto tersebut (2/9).

Ketika ditanya kesanggupan mengisi formulir tracer study, Devi berterus-terang bersedia untuk mengisi, karena menilai dapat membantu meningkatkan kepercayaan calon mahasiswa terhadap UTM.

”Bersedia, karena pastinya juga akan membangun kepercayaan terhadap calon mahasiswa UTM kedepannya,” tulisnya via WhatsApp.

Senada dengan Devi, Thoriqi Firdaus, alumni lulusan tahun 2022 juga mengatakan dirinya belum mengetahui adanya pengumuman pengisian formulir tracer study.

”Kemarin sempat dengar, tapi  kurang paham, sistemnya seperti apa dan untuk apa. Belum tahu juga terkait pengisiannya,” ujar pria yang kerap disapa Ricky melalui telepon seluler (3/9).

Ricky mengaku bersedia apabila diminta untuk mengisi dan membagikan informasi terkait pekerjaannya kepada UTM melalui formulir tracer study. Hanya saja, hingga saat ini, dirinya belum pernah menerima sosialisasi. 

”Belum ada sosialisasi, karena saya sendiri belum pernah dapat imbauannya. Kalau misal link, mungkin ada, tapi ketinggalan informasi karena chat-nya tenggelam. Tapi kalau sosialisasi secara offline, jujur saya belum pernah dapat,” tutur pria yang saat ini berdomisili di Yogyakarta tersebut.

Ricky berharap agar formulir tracer study UTM dikelola dan dikembangkan semaksimal mungkin.
Tracer Study UTM ini sebenarnya sangat bagus. Di UTM sendiri, alumninya banyak tersebar di posisi strategis, minusnya tidak terdeteksi,” harapnya. (STV/TFA)