Rencana Lahan Parkir UTM. Foto : Yu |
WKUTM – Beberapa tahun belakangan, unversitas Trunojoyo Madura (UTM) banyak
melaksanakan pembangunan fasilitas penunjang perkuliahan. Mulai dari gedung
pusat data, pembangunan masjid, juga renovasi beberapa gedung lama. Namun,
pembangunan tersebut masih menyisakan beberapa persoalan, salah satunya adalah
kesediaan dan kelayakan lahan parkir.
Samapai saat ini, beberapa fakultas di UTM seperti Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Pertanian, dan Fakultas Keislaman masih belum memiliki
lahan parkir yang memadai. Beberapa gedung belum memiliki atap pelindung,
bahkan lahan parkir di salah satu gedung hanya berupa lahan dengan tanah
berlapis kapur.
Salah seorang mahasiswa Fakultas Pertanian (FP) yang
tidak mau disebut namanya mengaku lahan parkir di FP masih memiliki banyak
kekurangan, ”Lahan parkir di FP sebenarnya masih butuh perbaikan lagi. Misalnya
dengan penambahan atap dan melakukan penghalusan jalan bagi akses kaluar masuk
kendaraan,” ujar mahasiswa asal Sidoarjo tersebut.
Menanggapi hal itu, Amrin Rozali selaku staff Unit
Layanan Pengadaan (ULP) Universitas Trunojoyo Madura mengkonfirmasi kalau lahan
parkir di beberapa fakultas memang belum dipasangi atap, malah baginya, dari
pada memasang atap lebih baik lahan parkir ditanami pohon.
”Kalau saya pribadi lebih suka konsep area parkir yang
rindang dengan pepohonan dari pada yang menggunakan atap, karena penggunaan
atap cenderung membuat suhu udara lebih panas, di sisi lain adanya pohon juga
akan membuat sirkulasi udara menjadi sejuk,” ungkap pria asal Bangkalan
tersebut.
Selain itu, menurut Amrin, rektor sejak beberapa tahun
yang lalu memiliki keinginan untuk membuat area parkir kolektif. Rencananya
parkiran seperti ini akan dibangun di sebelah timur Gedung Fakultas Pertanian. Rencana
pembangunan tersebut saat ini sudah memasuki tahap pengurukan dan perataan
tanah.
Dilansir dari laman resmi Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), proses pengurukan lahan parkir tersebut
menghabiskan dana sebesar Rp 141.689.000,00. Proyek tersebut dipegang CV. WARU
MAS selaku pemenang tender proyek.
Namun, untuk saat ini pembangunan area parkir masih
terhenti dan belum pasti kapan akan dilanjutkan. Saat dikonfirmasi, Amrin hanya
bisa berharap pembangunan lahan parkir dapat dilanjutkan tahun ini, ”Kemarin
baru proses pengurukan, namun untuk pembangunan belum bisa dipastikan, semoga
saja di tahun ini bisa,” ujar staff ULP UTM.
Data dari LKPP menunjukkan pembangunan lahan parkir sebenarnya
sudah memiliki penanggung jawab. Dari data tersebut, CV. TRIWIRA JASATAMA dan
PT. HULU SARANA TEHNIK menjadi perusahaan yang memenangkan tender dengan total
biaya Rp 411.769.699,00 mencakup biaya kontruksi pengerjaan, hingga biaya
pengawasan pelaksanaan proyek.
Adapun rencana pembangunan tersebut mendapat beragam
tanggapan. Seperti yang diutarakan oleh mahasiswa program studi FP, dia
mengatakan bahwa tujuan dari pembangunan lahan parkir dengan konsep kolektif
sebenarnya baik, akan tetapi kurang efisien, ”Pembangunan lahan parkir dengan
konsep kolektif sebenarnya sudah baik, secara tidak langsung mahasiswa dapat
saling berinteraksi antar satu dengan yang lainnya, walau hanya dari parkiran
saja. Akan tetapi saya rasa itu kurang efisien, karena dengan jumlah mahasiswa
yang begitu banyak sudah pasti akan memerlukan alokasi lahan yang luas juga,”
tukas mahasiswa semester empat itu.
Pendapat yang serupa juga disampaikan Putri Wahyuni,
mahasiswa Program Studi PG PAUD, menurutnya pembangunan area parkir kolektif hanya
akan memberatkan banyak pihak. “Bayangkan jika Gedung kuliah saya ada di RKB D,
sedangkan area parkir kolektif ini berlokasi di samping Gedung Fakultas
Pertanian, sungguh akan sangat membebani jika diharuskan untuk berjalan kaki,”
ungkap perempuan kelahiran Lamongan tersebut.
Di balik berbagai tanggapan yang ada, Amrin berujar
kalau pembangunan area parkir ini seyogyanya merupakan respon rektorat terhadap
keluhan kurangnya lahan parkir. Ia berharap ketika pembangunan lahan parkir
kolektif rampung, mahasiswa serta para tenaga ajar dapat melakukan aktifitasnya
dengan nyaman. Selain itu, udara yang bersih dari konsep area parkir hijau tadi
juga diharap bisa membuat lingkungan lebih sehat dan bersih. (Kon, Bud, Ek,
S)