DOWNLOAD BULETIN SASTRA KECUBUNG EDISI 6 |
“Sastra sebagai karya lisan atau tulisan yang
memiliki citra keunggulan seperti
keorisinilan, keartistikan, keindahan dalam
isi, dan ungkapannya,” Panuti Sudjiman.
Seiring dengan berkembangnya
fungsi koran yang tidak hanya menjadi
wadah bagi wacana-wacana jurnalistik,
beberapa rubrik baru dalam koran mulai
dimunculkan untuk menarik perhatian para
pembaca, termasuk rubrik sastra. Akhirnya,
banyak penulis mulai berlomba-lomba
untuk mengirimkan karya sastra mereka
demi dimuat dalam koran. Seperti kata
Virginia Woolf bahwa menulis itu seperti
seks yang akhirnya dilakukan demi uang,
untuk mendapat uang dengan menjual
tulisan mereka. Pengarang-pengarang koran
hanya bisa pasrah jika tulisan mereka harus
diperpendek atau dibenahi oleh editor
sesuai persyaratan dalam koran tertentu.
Dari sini, definisi sastra sebagai
karya orisinil seperti yang dikatakan Panuti
Sudjiman sebenarnya sudah mulai
terdegradasi oleh peraturan-peraturan
layak muat yang membatasi keaslian tulisan
dari penulis. Dengan kata lain, penulis tidak
lagi memiliki wewenang penuh dalam
menerbitkan karya sastra mereka, namun
editor koran dengan selera tertentulah yang
menentukan kelayakan muat suatu karya
sastra.