WKUTM — Universitas Trunojoyo Madura (UTM) telah menutup rangkaian acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Sakera 2025 di Gedung Pertemuan R. P. Mohammad Noer, Rabu (6/8). Adapun pelaksanaan acara PKKMB hari ketiga berlangsung dari pukul 08.15 hingga 13.37 WIB dan ditutup dengan penyerahan mahasiswa baru kepada panitia PKKMB tingkat fakultas.
Acara diawali dengan sesi diskusi dengan narasumber Tadjul Arifien R., seorang penulis dan penggiat sejarah serta budayawan asal Sumenep. Dalam pemaparannya, ia membahas sejarah dari sosok Raden Trunojoyo.
”Raden Trunojoyo ialah salah satu sosok tokoh penting dalam sejarah perlawanan rakyat Madura. Perjuangan dan pergerakannya mencerminkan semangat perlawanan ketidakadilan dan penjajahan yang patut dipelajari sebagai bagian dari jati diri bangsa,” paparnya di hadapan mahasiswa baru.
Selanjutnya, Achmad Amzeri selaku Wakil Rektor (Warek) I Bidang Akademik menjelaskan metode belajar dan sistem akademik yanag digunakan di UTM. Pihaknya menekankan pembelajaran di perguruan tinggi tidak hanya soal teori, tetapi juga praktik pengabdian dan riset.
”Tidak hanya belajar membaca, Ilmu yang didapat, digunakan untuk mengabdi dan meneliti,” jelasnya.
Lalu ia menenambahkan bahwasanya UTM memiliki tujuh fakultas dan tahun ini akan menambah Fakultas Kedokteran.
”Jadi, nantinya, total keseluruhan ada delapan fakultas di UTM," imbuhnya.
Selain itu, ia menjelaskan bahwa UTM menerapkan sistem pembelajaran berbasis Satuan Kredit Semester (SKS) sebanyak 144 SKS untuk menyelesaikan jenjang sarjana. Selain itu, UTM juga telah mengimplementasikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sejak empat tahun terakhir.
Lebih lanjut, Surokim, Warek III Bidang Kemahasiswaan, Kerja sama, dan Alumni turut memberikan motivasi kepada mahasiswa baru dalam menghadapi kehidupan kampus. Ia berpesan agar mahasiswa menjaga nama baik kampus dan terus berjuang dalam proses pendidikannya.
”Jangan meludah di tempat minummu. Artinya, jika ada yang buruk, sampaikan, jika ada yang baik, sebarkan ke masyarakat. Kalau mau berhasil, harus berjuang, karena tidak ada keberhasilan tanpa perjuangan,” tuturnya.
Pada sesi berikutnya, dilanjutkan pemaparan materi oleh Mohammad Nor Cahyana selaku Inspektur Polisi Dua (Ipda) dan Kepala Bidang Seksi Tindak Pidana Umum (Pidum) pada Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bangkalan. Ia menyampaikan materi mengenai pentingnya menciptakan lingkungan akademik yang aman dan kondusif. Ia menyoroti bahwa tindak kriminal sering kali berakar dari persoalan sosial, ekonomi, dan pendidikan.
”Jenis barang yang biasanya dicuri mudah bergerak seperti sepeda motor. Mudah dibawa, seperti perhiasan, HP, dan tas,” ujarnya.
Ia pun menyampaikan pesan khusus dari Kapolres Bangkalan kepada mahasiswa baru.
”Ada pesan untuk mahasiswa baru dari Kapolres Bangkalan untuk meningkatkan kewaspadaan barang berharga, tingkatkan kepedulian bersama untuk membangun lingkungan yang aman bagi mahasiswa dan warga, peningkatan prasarana perbaikan jalan dan keamanan," jelasnya.
Setelah pemaparan materi, terdapat sesi menonton video koreografi atau paper mob bersama mahasiswa dan panitia. Kemudian dilanjutkan dengan sesi menyanyi bersama.
Setelahnya, acara dilanjutkan dengan penyerahan mahasiswa baru kepada gubernur tiap fakultas. (isl/stv)