Sering Rusak, Fasilitas Toilet Banyak Dikeluhkan

Sering Rusak, Fasilitas Toilet Banyak Dikeluhkan

LPM Spirit - Mahasiswa
Rabu, 11 Desember 2019
Fasilitas Toilet UTM. Foto : Rar
WKUTM – Toilet Gedung Pertemuan  Universitas Trunojoyo Madura (UTM) sempat dirusak oknum tidak bertanggung jawab saat dilangsungkannya acara musik. Dinding dan pintu toilet dicoret cat pilok. Namun, Staf Unit Layanan Pengadaan (ULP) Amrin Rozali, mengungkapkan hal tersebutut sudah clear dengan pertanggung jawaban dari panitia acara.

Toilet adalah fasilitas yang disediakan untuk civitas akademia UTM. Menurut Amrin, jumlah toilet di UTM sudah cukup banyak, di Ruang Kuliah Bersama (RKB), perlantainya ada tiga toilet. Ada di pinggir dan tengah RKB, yang dibagi menjadi ruangan khusus laki-laki dan perempuan.

Di sisi lain, layanan toilet dinilai masih butuh banyak perbaikan. Seperti yang diungkap Millenia Putri Ramadhani, mahasiswi Sastra Inggris itu memang menilai jika kamar mandi UTM sudah lumayan baik dan sudah memadai jumlahnya, khusunya di gedung-gedung baru. Namun, ia juga menyayangkan air toilet di beberapa RKB yang sering mati. Selain itu, menurutnya perbaikan kerusakan di beberapa toilet tidak dilakukan dengan segera.

”Di samping membangun gedung-gedung baru, UTM juga harus memperhatikan fasilitas-fasilitas di gedung yang lama, khususnya toilet,” ungkap mahasiswa asal Gresik tersebut.

Senada dengan Millenia, Catur Wahyuning Tias, mahasiswa Ilmu Hukum, mengungkapkan bahwa toilet UTM masih banyak kekurangannya. Selain persoalan air kran di toilet yang sering mati, Catur juga menilai kebersihan beberapa toilet masih kurang terjaga. Ditambah tidak adanya tisu di setiap toilet yang diperuntukkan mahasiswa.

Menanggapi hal tersebut, Amrin mengungkapkan jika fasilitas toilet di UTM sudah mencukupi, meskipun ia mengaku masih ada toilet rusak di beberapa titik, seperti asrama, laboratorium, dan beberapa RKB.

Adapun terkait kerusakan toilet, Amrin berharap agar mahasiswa mengajukan perbaikan sesuai kerusakan yang dilaporkan. Meskipun untuk memperbaikinya harus menunggu anggaran turun lebih dulu.

Meski begitu, beberapa kerusakan toilet juga disayangkan Amrin lantaran dilakukan oleh oknum yang kurang bertanggung jawab. Ia mengaku pernah mengetahui lewat rekaman cctv, jika pintu toilet ditendang. Permasalahan lain juga adalah pembalut yang menyumbat pipa saluran pembuangan.

“Biasanya saat melakukan perbaikan ditemukan ada pembalut wanita. Pembalut wanita kalau terkena air mengembang, akhirnya mampet, sering kita melakukan pemotongan pada pipa,” tambahnya.

Terakhir, Amrin menghimbau untuk saling menjaga fasilitas yang sudah disediakan.  Dimulai dari diri sendiri untuk menjaga dan menggunakan toilet dengan baik.

“Awalnya kita membangun toilet normal semua, namun seiring perjalanannya muncul kerusakan. Kerusakan seperti itu, kita tidak tahu siapa pelakunya. Padahal material sudah bagus dan tidak mungkin bisa pecah, tidak bisa jatuh, kecuali dibanting,” pungkasnya. (YR/S)