Oleh : Firman Ghazali Akhmadi
"Kadang Manusia Baik akan menjadi kecewa ketika mereka berada di tengah
orang tidak baik dan akhirnya kita harus belajar untuk menjadi orang
tidak baik”
Kalimat diatas adalah kutipan dari El principle karya Machiaveli yang
dikutip oleh Mr.V, dalam buku tentang Mafia. Mr. V merupakan tokoh mafia
yang berani menuliskan kondisi yang tertutup ini, padahal mafia adalah
kelompok yang sangat tertutup dan tidak mudah bicara pada orang luar,
sehingga dikenal sebagai organisasi “bisu”.
Mafia tidak hanya dikenal di Silsilia, sejak marak kisah tentang mafia,
di berbagai daerah muncul istilah mafia. Walaupun sebenarnya organisasi
atau kelompok yang sama telah hadir jauh sebelum nama mafia mahsyur di
masyarakat. Kelompok-kelompok ini berdiri atas dasar kepentingan
golongan, dan menghalalkan segala cara.
Kelompok-kelompok
ini bergerak dalam berbagai bidang dan golongan, mulai dari kelompok
kejahatan kelas teri sampai kerah putih dan mereka selalu memperluas
wilayahnya guna memperkuat kekuasaan dan tentunya pemasukan.
Kejahatan mereka beragam, namun mempunyai ciri yang sama, selalu
memberikan “terror”, yang bertujuan untuk memperoleh kekuasaan.
Kejahatan-kejahatan seperti ini juga masuk ke arealkampus.
Kelompok-kelompok tertentu akan berusaha untuk melakukan segala daya dan
upaya guna kepentingan golongan. Beragam cara yang mereka lakukan dan
beragam kelompok mencoba melakukan kejahatankejahatan terselubung.
Masih segar ingatan penulis tragedi NKK/BKK pada tahun 70-an yang telah
memberangus kreatifitas mahasiswa dan menyebabkan kemandulan mahasiswa
di berbagai lini.
Teror
seperti ini dilakukan oleh kelompok yang merasa dirugikan oleh tindakan
mahasiswa. Sehingga akhirnya mereka mengembalikan mahasiswa ke dalam
kampus dan mengunci idealism mahasiswa dalam kotak-kotak using melauli
jalur kebijakan. Zaman telah berganti . Perubahan akan senantiasa
terjadi. Begitu pula dengan kejahatan mereka. Kepentingan dan kelompok
mulai
beragam. Kelompok-kelompok baru tercipta dengan beragam kepentingan.
Mereka bersatu dan melebarkan kekuasaan Mulai dari jajaran Rektorat
sampai pemerintahan Mahasiswa, Salahsatu caranya dengan menerapkan
kebijakan-kebijakan yang akan memberikan teror bagi civitas akademika,
dan di dukung penguasaan pemerintahan mahasiswa yang telah di sumbat
berbagai macam benefit”.
Dengan
penguasaan kebijakan, mereka dapat dengan mudah memperoleh apapun,
serta mampu memberangus lawan-lawan dengan mudah. Hal ini terjadi,
karena keberpihakan mereka telah di “doktrin” sedemikian rupa demi
kepentingan kelompok. Sementara kelompok-kelompok lain yang cenderung
tercecer akan di libas dengan mudahnya, karena tidak mampu untuk merubah
kebijakan yang ada. Pertarungan seperti ini adalah pertarungan tidak
sehat dan tidak membangun. Hal ini akan berimbas pada maju tidaknya
kampus ini. Gejolak yang terjadi malah akan menyebabkan keman
dulan-kemandulan yang luar biasa dan tentunya kemerosotan nilai-nilai
pendidikan.
Civitas
akademika lebih disibukkan dengan pencitraan kelompok atau golongan di
bandingkan dengan membangun nuansa akademis sebagai salah satu indikator
berhasil tidaknya pendidikan. Hal ini dapat kita lihat dari
kebijakan-kebijakan yang tidak populis dan cenderung mematikan
kreatifitas, sehingga civitas akademika tidakmempunyai taring untuk
melakukan perubahan-perubahan di masyarakat.
Kegagalan ini menunjukkan bahwa Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Tri
Fungsi Mahasiswa hanyalah Jargon saja, dan tidak dapat di pertanggung
jawabkan. Karena realisasinya di lapangan hanya berupa program ber-motif
uang yang di sulap sedemikian rupa agar terlihat “tulus”.
Kemandulan
harus segera diakhiri, sebagai kawah candradimuka pendidikan. Ki ta
harus segera menghentikan tindak-tanduk kelompok-kelompok ini, tanpa
harus meghakimi mereka. Karena padadasarnya mereka terjebak, dan
“terpaksa” melakukannya. Hal ini dikarenakan iklim yang di huni
mengharuskan mereka seperti itu. Dalam prosesnya, jangansampai
memberhentikan kritik dari civitas akademika, karena pada dasarnya
kritik itu merupakan evaluasi, terlepas kritikan itu berlandaskan
kepentingan golongan atau kepentingan bersama.