Seorang warga Bangkalan mengendarai sepeda motor menuju Kantor Polres Bangkalan, Kamis (7/11). (KHA/LPM-SM)
Risna Wijayati, Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Bangkalan mengungkapkan bahwa berdasarkan keperluan personel, Polres Bangkalan membutuhkan setidaknya 1.200 personel.
Namun, realisasinya hanya 540 personel. Ia menilai minimnya personel akan menghambat penuntasan kasus kriminal dan peningkatan keamanan di Bangkalan.
”Jika UTM meminta personel polisi untuk ikut serta menjaga pos keamanan, siapa personelnya. Karena pos di daerah yang rawan kriminal seperti pos Tangkel, Pos Sendeng, personel polisi yang jaga, diambilkan dari staf Polres Bangkalan. Staf itu pagi sampai sore ada di kantor, pulangnya langsung piket di pos itu,” Tutur Risna di ruangannya (6/11).
Baca juga: UTM Bangun Pos Keamanan untuk Cegah Curanmor
Buntut dari minimnya personel Polres Bangkalan, pihaknya belum bisa memastikan penempatan personel Polres Bangkalan di pos keamanan UTM. Kecuali, ada penambahan personel dari Polisi Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim) untuk Polres Bangkalan.
”Untuk saat ini belum ada rencana, tapi siapa tahu ada penambahan personel Polres Bangkalan. Nanti bisa dipertimbangkan,” ungkap perempuan asal Magetan tersebut.
Risna juga mengungkapkan, Berdasarkan sebaran jumlah personel kepolisian di Madura, Polres Bangkalan memiliki jumlah personil paling sedikit. Rinciannya, Polres Sumenep 800-an personel, Polres
Pamekasan dan Sampang 700-an personel, Sedangkan Polres Bangkalan 540 personel.
Minimnya personel Polres Bangkalan bukan tanpa alasan. Sebab, kebijakan itu yang menentukan Polda Jatim.
”Setiap kali kunjungan ke Polda Jatim kita sampaikan, kalau kita betul kekurangan personel,” ujar perempuan berhijab itu.
Adapun, Moh. Anis Anwari, Presiden Mahasiswa (Presma) Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM-KM) UTM bersama jajarannya telah melakukan audiensi kepada Polda Jatim. Tujuannya, untuk menyuarakan isu keamanan kampus UTM dan minimnya personel polisi di Bangkalan.
“Kami sudah melayangkan surat ke Polda Jatim tiga kali, cuma belum ada respon,” jelasnya via Telepon (4/11).
Meski demikian, pihaknya akan berkomunikasi secara intens dengan Kapolres Bangkalan, berkaitan dengan pengawalan kelengkapan Pos Keamanan yang dijanjikan Polres Bangkalan.
“Urgensinya adalah Closed Circuit Tekevision (CCTV) dan petugas kepolisian yang jaga disana, Kami dari BEM KM tetap mengawal,” ungkap Anis.
Adapun terkait pemberian CCTV, Hendra Sangka Susetya, Seksi Teknologi Informasi Komunikasi (SI TIK) Polres Bangkalan menjelaskan, jika saat ini belum ada arahan untuk pemasangan CCTV di Pos Keamanan UTM. Namun, jika pihak UTM meminta, dan Polres Bangkalan menyetujui, segera di pasang CCTV.
Hendra juga meminta agar pihak UTM menyediakan akses Wi-Fi dan stopkontak sebelum pos keamanan diresmikan. Tujuannya, agar saat pemasangan CCTV dapat terkoneksi dengan baik.
”Mungkin satu CCTV cukup ya, sama minta tolong diberikan stop kontak diatas pojok itu jangan jauh-jauh dari letak CCTV-nya, ” ujar Hendra.
Baca juga: UTM Berencana Buka Layanan Kesehatan Mental
Adapun Anis belum mengetahui secara pasti apa saja kebijakan yang akan dilakukan dengan adanya pos keamanan tersebut. Namun, dia menjelaskan, konsep yang digunakan sama dengan pos keamanan pandebeh (Timur Kampus).
Nantinya pemantauan dilakukan secara bergantian dengan satpam UTM dan personel kepolisian yang ditunjuk untuk melakukan piket jaga pos keamanan.
“Secara detail teknisnya belum ya, terkait jamnya sistem pengamanan belum ada pembahasan lebih lanjut, kita fokus ke pembangunan terlebih dahulu,” Imbuhnya. (KHA/FRD)