Aliansi UTM Berjuang Lakukan Aksi Tabur Bunga

Aliansi UTM Berjuang Lakukan Aksi Tabur Bunga

LPM Spirit - Mahasiswa
Kamis, 04 Februari 2021

WKUTM – Mengatasnamakan Aliansi UTM Berjuang, kumpulan mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) melakukan aksi tabur bunga di depan gedung graha utama  pada Kamis, 11.00 WIB (04/02) sebagai bentuk protes pada pihak rektorium.  Aksi yang diikuti oleh sekitar 20 mahasiswa ini juga melakukan pembacaan tahlil dan kirim doa yang dimaksudkan pada pihak rektorium.


Abdurahman Wahed, selaku Koordinator Lapangan (Korlap), mengatakan jika aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes atas kekecewaan mahasiswa terkait tidak adanya timbal balik dari pihak rektorium mengenai tuntutan atas surat yang sudah dilayangkan pada Selasa (01/02) lalu.


”Kami sempat mengirim surat dan juga menghubungi bapak rektor melalui whatssapp, namun hingga hari ini belum dibaca oleh beliau,” ujar pria asal Bangkalan tersebut.


Wahed juga mengungkapkan jika dirinya sempat menghubungi Agung Ali Fahmi, selaku Wakil Rektor III (Warek III) dalam aksi pertama, Agung  sempat menyanggupi menjadi narahubung, namun ternyata hasilnya tetap nihil.


”Entah pihak rektorat tidak membalas karena takut atau memang tidak ingin mahasiswanya kuliah dengan mudah,” sambungnya.


Mochammad Wildan Aditya, selaku Koordinator Konsolidasi juga mengungkapkan jika aksi kali ini tidak hanya sebagai bentuk protes pada pihak rektorium UTM saja, namun juga pihak Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). 


”Secara tidak langsung hari ini kita juga memperingati matinya hati nurani pihak rektorat dan juga Kemendikbud,” ungkap mahasiswa Fakultas Hukum tersebut.


Ibnu Atholillah, salah satu mahasiswa yang ikut dalam aksi tesebut juga mengecam pihak rektorium yang tak kunjung keluar dari gedung. Dirinya memperingatkan jika aksi ini diliput oleh banyak media.


”Aksi kita diliput oleh banyak media dan jelas ini bisa mencoreng nama UTM sendiri,” kecam mahasiswa asal Sampang tersebut.


Menanggapi aksi tersebut, Taufiqurrahman Hasbullah, selaku Kepala  Subbagian (Kasubbag) Kerja sama dan Hubungan Masyarakat menilai jika aksi tersebut wajar dan memaklumi apa yang dirasakan oleh mahasiswa. Pihaknya juga bekelih mengenai alasan rektor tidak membalas surat mahasiswa adalah karena Muhammad Syarief, selaku Rektor UTM tidak mengetahui jika ada email masuk.


”Bapak rektor tidak tahu jika ada email masuk, ini hanya masalah miss komunikasi,” kelihnya. (J²/Ma)