Kegiatan PKKMB UTM Tertutup

Kegiatan PKKMB UTM Tertutup

LPM Spirit - Mahasiswa
Senin, 05 Agustus 2019

 
PKKMB UTM 2019. Foto : 2019
WKUTM - Hari terakhir Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang dilaksanakan hari ini (5/08) terkesan tertutup. Pasalnya, beberapa anggota pers mahasiswa digiring untuk meninggalkan ruangan pelaksanaan PKKMB yang bertempat di gedung pertemuan. Pengusiran yang dilakukan pihak panitia kepada pers mahasiswa kali ini tidak terjadi sekali. Sebelumnya, pers mahasiswa yang hendak meliput acara PKKMB juga diusir secara paksa oleh panitia dengan alasan dinilai mengganggu acara.

Padahal pers mahasiswa sendiri merupakan bagian informasi untuk kegiatan kampus. Akibat kejadian ini tentunya akses informasi mengenai kampus menjadi terhalang. Saat pengusiran terhadap pers mahasiswa terjadi, pihak panitia mengaku bahwa peliputan yang dilakukan oleh pers mahasiswa dinilai melanggar Sistem Operasional Prosedural (SOP) dan kode etik. Mengenai SOP dan kode etik yang dilontarkan dari mulut panitia, ketika salah satu pers mahasiswa yakini Hamidah Irma Yunita menanyakan SOP dan kode etik yang dilanggar, panitia tidak bisa memberikan penjelasan terhadap Irma.

Pada saat pengusiran pers mahasiswa sendiri, ketika Irma sedang melakukan peliputan mahasiswa baru (maba) yang melakukan protes kepada panitia mengenai maba yang dikeluarkan dari ospek. Menanggapi adanya kejadian tersebut, Jauhari selaku ketua pelaksana (Ketupel) PKKMB 2019 mengelak adanya pengusiran tersebut. Dirinya berdalih bahwa jika ada pengusiran dilakukan karena ada acara yang tidak boleh diliput oleh pers mahasiswa.

 ”Tidak ada yang diusir. Tetapi memang ada waktu tertentu yang memang kita melarang untuk melakukan peliputan seperti pengkondisian maba, kita melarang yang bukan panitia untuk tidak masuk ,” katanya.

Saat ditanya mengenai SOP, dirinya enggan menjelaskan secara rinci SOP yang dimaksud. Jauhari hanya menyebut, bahwa SOP telah di upload di website humas UTM.

”Yang jelas, PKMMB ini sudah sesuai dengan Kemeristekdikti dan ketentuan Rektor,” dalihnya.

Pengusiran ini terjadi juga disaksikan oleh Igha Arma Yudha. Igha yang saat ini menjabat wakil komandan Korps Suka Relawan (KSR) ketika sedang bertugas menjadi sie kesehatan di gedung pertemuan. Dirinya mengaku, melihat langsung adanya pengusiran kepada pers mahasiswa yang dilakukan oleh panitia di gedung pertemuan.

Menanggapi adanya kejadian tersebut, Agung Ali Fahmi selaku Wakil Rektor III meminta maaf kepada pers mahasiswa mengenai hal ini. Dirinya menyatakan, bahwa setiap acara PKKMB boleh diliput secara keselurahan. Wakil rektor III yang juga merupakan mantan wartawan ini berjanji akan menegur dan melakukan evaluasi terhadap panitia PKKMB 2019.

“Seluruh acara ospek universitas boleh  diliput, tidak ada pelarangan bagi pers kampus untuk meliput setiap agenda kampus termasuk PKKMB,” tegasnya.

Akibat kejadian tersebut, Agung mewakili seluruh panitia PKKMB meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan panitia. “saya selaku warek 3 atas nama panitia PKKMB meminta maaf atas kesalahan panitia,” pungkasnya. (Dya/Iin/Aww)