WKUTM - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bahasa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) tengah menyiapkan rencana pendaftaran dan pembayaran Test of English as a Foreign Language (TOEFL) berbasis online. Mahasiswa nantinya bisa memilih untuk mendaftar secara daring atau langsung datang ke Gedung Cakra lantai 5 seperti biasa.
Tak hanya itu, sistem pembayaran juga akan beralih ke metode digital dengan memanfaatkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Misnadin selaku Kepala UPT Bahasa, menyampaikan bahwa untuk saat ini pihaknya tengah mengembangkan sistem pembayaran TOEFL berbasis online.
”Sebentar lagi kita akan mengadakan pembayaran pakai QRIS. Nanti, waktu pendaftaran online, pembayarannya juga bisa dilakukan secara online dan itu butuh sistem yang terintegrasi. Untuk pengajuannya sudah dari tahun lalu,” ujarnya kepada Lembaga Pers Mahasiswa Spirit Mahasiswa (LPM SM) (27/5).
Ia juga menambahkan bahwa saat ini sistem tersebut masih dalam tahap pengembangan dan akan diterapkan setelah seluruh proses teknis selesai.
Terkait isu kenaikan biaya pendaftaran, Misnadin menegaskan bahwa kebijakan tarif bukan menjadi kewenangan UPT Bahasa, melainkan kebijakan dari pihak universitas. Ia menyebut, biaya pendaftaran TOEFL sebesar Rp10.000 yang berlaku saat ini sudah digunakan sejak tahun 2011.
”Itu bukan kebijakan saya, melainkan kebijakan universitas. Kenaikan tarif berlaku untuk pendaftaran mulai Agustus nanti, bukan hanya setiap bulan Agustus. Saat ini, tarif Rp10.000 itu sudah digunakan sejak 2011. Tunggu saja, kenaikannya tidak akan terlalu besar,” jelasnya.
Sementara itu, Regita Rahma Oktavia, mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, menyatakan tidak mempermasalahkan adanya kenaikan biaya pendaftaran selama nominalnya masih terjangkau.
”Kalau kenaikannya tidak sampai dua kali lipat, saya setuju 20 sampai 30 ribu. Tetapi, tidak setuju, kalau menyentuh angka Rp50.000 hingga naik hingga dua kali lipat," ungkapnya (27/5).
Senada dengan itu, Rosita, mahasiswa Program Studi Sosiologi, menyambut baik rencana pendaftaran TOEFL secara online. Menurutnya, sistem daring dapat memangkas antrean yang selama ini sering terjadi.
”Kalau menurutku nggak masalah, malah enak. Cepat dan tidak perlu antre,” ujarnya. (sha/wn)