WKUTM-Universitas Trunojoyo Madura (UTM) merencanakan pembentukan sejumlah Program Studi (Prodi) baru di antaranya: Prodi garam, rempah, manajemen mutu halal; Prodi Strata 3 (S3) di Fakultas Hukum (FH), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan Fakultas Pertanian (FP); serta yang terbaru Prodi Kedokteran pada 12 Mei lalu. Namun, dari rencana pembentukan berbagai Prodi baru yang belum terealisasi tersebut, hanya Prodi manajemen mutu halal yang proses pengajuannya telah disetor ke Kementerian Pendidikan, Kebudayan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Sedangkan Prodi baru lainnya, belum dilakukan pengajuan kepada Pusat Jaminan Mutu (PJM) Lembaga Pengembangan, Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3MP), dikarenakan masih dalam tahap pengkajian di tingkat Fakultas masing-masing.
Lucky Dafira Nugroho selaku koordinator PJM LP3MP, mengungkapkan sejauh ini rencana Prodi baru yang telah diajukan pihak Fakultas kepada PJM LP3MP hanya Prodi Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang telah diluncurkan serta mendapatkan Surat Keputusan (SK) Kemendikbudristek No.179/E/O/2023 dan Prodi manajemen mutu halal yang belakangan telah diajukan ke Kemendikbudristek yang masih menunggu putusan lebih lanjut.
”Prodi manajemen mutu halal kita belum bisa pastikan, kita tunggu saja karena ini berproses di kementerian, kita masih nunggu proses dan feedback dari kementerian,” ucapnya (30/05).
Lucky juga menambahkan bahwa berkas pengusulan Prodi baru lainnya masih belum ada yang diajukan ke PJM LP3MP. Disebabkan masing-masing Fakultas lainnya masih melakukan penyusunan dokumen pengajuannya. Begitupun dengan Prodi Kedokteran yang juga masih dalam tahap penyusunan usulan pengajuan serta mencari kerjasama.
”Sedangkan Prodi baru lainnya (red: selain PPG dan garam) itu belum masuk ke jaminan mutu, artinya masih ditata di tingkat Fakultas, proses Fakultasnya bagaimana, saya selaku PJM LP3MP belum tahu, jika memang berkas pengajuan dari Fakultas sudah fix biasanya langsung ke kita,” ujarnya.
Khoirun Nazik, Wakil Dekan (Wadek) I Bidang Akdemik Fakultas Keislaman membenarkan bahwa pengajuan Prodi manajemen mutu halal sedang diproses serta masih menunggu kelanjutan dan perkembangan dari Kemendikbudristek. Adapun rencana pembentukan Prodi manajemen mutu halal berawal dari amanah Rektor dan Warek I periode sebelumnya untuk membentuk Prodi tersebut. Selain itu, tren bisnis perihal halal yang semakin naik daun, menguatkan alasan direncanakannya pembentukan Prodi manajemen mutu halal.
”Coba lihat bisnis-bisnis tentang halal itu trennya sedang naik,” ujar Nasik ketika ditemui di ruangan (30/05).
Nazik melanjutkan, terdapat sejumlah kendala dalam proses pengajuan Prodi manajemen mutu halal, khususnya dalam melakukan kajian akademik dan kajian nomenklaturnya dikarenakan Prodi yang diusulkan tergolong baru ada di Indonesia. Sedangkan untuk perkiraan peresmian atau kapan dapat mulai beroperasi, masih beum dapat dipastikan dikarenakan masih menunggu izin operasional dari Kemendikbudristek.
”Itu yang tidak bisa kami pastikan, jadi karena itu tergantung kecepatan izin operasional, kita tidak berani menyampaikan informasi lebih detail sebelum nanti resmi Prodi ini ada, nanti jika Prodi ini sudah resmi maka kita akan sampaikan ke publik,” imbuhnya.
Sedangkan rencana pembentukan Prodi rempah, jagung, garam, serta S3 pertanian, Mohammad Fuad Fauzul Mu’tamar, Dekan FP, menjelaskan bahwa masih belum ditindaklanjuti, terkecuali Prodi garam yang saat ini telah dipresentasikan kepada PJM LP3MP pada tahun 2020 lalu.
”Belum ada perkembangan signifikan, karena ganti kebijakan masih perlu ada pemikiran ulang, karena dari dulu terkait Prodi-prodi tadi dalam tanda kutip inginnya dikembangkan cuma sampai sekarang belum ada tindak lanjut yang signifikan. Untuk Prodi garam sudah, hanya sebatas survei pasar, proposalnya sudah ada,” ungkapnya ketika ditemui di gedung Ruang Kuliah Bersama (RKB) I (29/05).
Fuad, menambahkan bahwa rencana peresmian Prodi baru dari pertanian, khususnya Prodi garam, tidak sesuai dengan prediksinya. Hal ini dikarenakan hingga tahun ini, masih tak kunjung mencapai tahap final dan sempat dilakukan revisi berkas pengajuan di tingkat Fakultas. Sehingga belum dapat diajukan kepada Kemendikbudristek.
”Sebenernya sudah lama, (red: prediksi diresmikan) tapi sampai sekarang tidak ada perkembangan,” pungkasnya.
Adapun Elys Fauziyah selaku Wadek I Bidang Akademik, mengungkapkan bahwa saat ini, belum ada pembahasan mengenai Prodi baru dari dari pihak dekanat FP.
”Di FP tidak ada pengajuan Prodi baru,” ujarnya via WhatsApp (29/05).
Lucky, PJM LP3MP berharap UTM dapat mendorong terbentuknya Lembaga yang unggul, serta dapat membentuk Prodi yang dapat menghasilkan usaha unggul dalam bidangnya masing-masing.
”Harapannya lembaga ini bisa mendorong adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, setiap Prodi ada usaha untuk mencetak usaha unggul di dalam bidangnya itu,” harapnya. (AI/IN/FRD)