WKTUM-Ikatan
Mahasiswa Bidikmisi (IMB) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menggelar acara
Seminar Nasional dengan tema Menggapai Asa, Aksikan Cita-Cita, Menuju Generasi
Muda Berintelektual. Seminar yang bertempat di Gedung Rektorat Lantai 10 pada
hari Sabtu, (13/04) ini dihadiri oleh
250 peserta, 20 kontributor buku, dan pemateri oleh Dosen Ilmu Hukum UTM, Dodik
Pranata Wijaya dan Founder serta CEO Briliant English Course Pare, Cristian
Sabilal Pussung.
Acara pada
hari ini, dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dilanjutkan
sambutan dari Pembina Bidikmisi, Yahya Surya Winata, yang hadir sekaligus
membuka acara dengan mengingatkan kembali terkait komitmen mahasiswa yang
mendapatkan dana bidikmisi, yang sebaiknya digunakan secara baik. ”Jika
mendapatkan amanah tolong dijaga. Minimal prestasi tidak menurun dan saling
memotivasi rekan-rekan,” ujar dosen ekonomi UTM tersebut.
Dengan tema
Mindset and Entrepreneur, Cristian Sabilal Pussung sebagai pembicara pertama
menyampaikan pesan dihadapan semua audiensi bahwa menjadi pengusaha, semua
dimulai dari perubahan mindset manusianya untuk menjadikan perubahan hidup
menjadi lebih baik. Hal ini ia jelaskan karena dari mindset akan mempengaruhi perilaku.
”Bagaimana kamu mengubah nasib buruk ke nasib baikmu jika kamu masih di mindset
yang salah. Perilakumu tercipta dari apa yang engkau pikirkan,” ujarnya.
Cristian
juga mengingatkan kembali bahwa sekolah itu penting untuk mendapatkan ilmu,
meskipun banyak juga yang bisa tetap sukses meskipun tidak bersekolah. ”Nasib
orang tidak mesti sama,” ujarnya. ”Kita tidak pernah tau rencana orang lain dan
rencana tuhan seperti apa.”
Menanggapi
Cristian dan realita peningkatan angka mahasiswa yang lulus namun tidak
mempunyai pekerjaan, Dodik Pranata Wijaya sebagai pemateri pun menjelaskan
bahwa mahasiswa kini seakan lupa ujaran bahwa tuhan meninggikan derajad
seseorang yang berilmu dan beriman. ”Jika saat ini tujuan mencari kerja, maka
carilah ilmu. Kalau anda ingin kaya, carilah ilmu. Apapun yang ingin didapat,
harus ada ilmu,” jelasnya.
Selain itu,
Dodik Pranata juga sedikit memaparkan terkait bagaimana mendapat beasiswa
Lembaga Pegelola Dana Pendidikan (LPDP) dan pengalamannya selama belajar dan
hidup di Amerika Serikat.
”Jika ingin lulus LPDP, berdoalah. Karena ketika
mendapatkan beasiswa ada kebanggan tertentu, apalagi karena kita dari
Indonesia. Banyak dari mereka tidak percaya negara berkembang bisa membiayai
pendidikan luar negeri,” ujar alumni Michigan State University.
Namun
ketika berlangsungnya acara, Cristian Sabilal Pussung menyatakan bahwa ia
begitu menyayangkan terhadap banyaknya audiensi yang pulang dan tetap
mendapatkan sertifikat. ”Sebenarnya saya kecewa. Mereka (yang pulang) seperti
tidak menghargai pemateri dan audiensi lainnya,”ujarnya. ”Kalau seperti itu
yang saya tahu tidak mendapatkan sertifikat,” tambahnya.
Menanggapi
hal tersebut, panitia pun langsung meminta maaf di hadapan para audiensi yang
langsung disampaikan oleh Bingar Bimantara, “untuk ketidaktahuan serta
kesalahan dari panitia. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya,” ujar Mahasiswa Hukum
tersebut.
Meski
begitu, acara pun kembali berlangsung secara kondusif dengan dilanjutkan
pemberian cendramata kepada pemateri dan pemenenang juara kisah inspiratif,
yang dimenangkan oleh Rosyidatul Karimah dari Prodi Pembangunan dengan tema
“Tour Guide is Allah”. (Ben/Dic)