Pemilihan Presiden Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura 2014

Pemilihan Presiden Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura 2014

LPM Spirit - Mahasiswa
Rabu, 14 Januari 2015
Foto 1

Foto 2

Foto3

Foto 4

Foto 5


Kasus Penyelundupan Surat Suara Banyak Menuai Kecaman, Pemilu Raya Cacat Mental

Spirit Mahasiswa News - Pemilu Raya yang berlangsung sejak pagi tadi, Rabu (23/12/2014) di Gedung Cakra Universitas Trunojoyo Madura (UTM) sempat ricuh. Pasalnya sejak pemilihan berlangsung, ada salah satu panitia dan saksi yang menemukan kecurangan berupa penyelundupan surat suara oleh pelaku yang berinisial FW dan NF dengan jumlah 12 surat suara yang terbukti memihak Capresma No. 4. Kronologis penyelundupan surat suara terjadi sekitar pukul 15.00 Wib. 

Ketika itu suasana pencontrengan tampak terlihat sepi, hanya ada beberapa pemilih yang nampak berada dalam gedung dengan gelagat yang mencurigakan. Beruntung ada salah satu panitia yang telah mengetahui dan diam-diam mengamati gelagat mencurigakan sang pelaku. Alhasil, panitia tersebut langsung memergoki operasi tangkap tangan yang dilakukan pelaku berinisial FW dan NF itu. Pelaku tersebut adalah mahasiswa Fakultas Hukum. 

“Pada awalnya, ketika pelaku memasuki gedung, kemudian melakukan prosesi pencontrengan dan menuju bilik suara sudah mulai mencurigakan. Di tambah dengan lamanya pelaku di dalam bilik suara. Nah, ketika pelaku hendak memasukkan surat suara ke dalam bilik suara, pelaku sedikit kerepotan karena lubang pada bilik suara tidak mungkin bisa dimasukkan dengan jumlah surat suara yang banyak. Hanya satu surat suara saja yang berhasil dimasukkan oleh pelaku,” ujar salah satu panitia yang bertugas menjaga. 

Dengan ditemukannya penyelundupan surat suara itu, maka berimbas pula pada molornya penghitungan suara yang sudah terjadwal pada pukul 19.00 Wib. Sementara itu, para kandidat capresma beserta para saksi mendesak panitia untuk mengusut tuntas permasalahan yang dianggap menciderai pemilu raya. Hingga terjadi perdebatan cukup alot yang tidak kunjung mendapatkan titik temu. Dalam perdebatan itu, pembicaraan antara beberapa saksi, kandidat capresma dan panitia berlangsung secara tertutup. Namun, dalam pembicaraan itu pelaku penyelundupan surat suara tidak dihadirkan. 

Ketika ditemui, Capresma No. 2, Totok Setiawan, mengungkapkan, "bahwa kecurangan yang dilakukan oleh pelaku dianggap sudah mencederai pemilu raya dan merugikan kandidat capresma dan pemilih tentunya.” kelakarnya. Lebih dari itu, Totok mengaku kecewa dan ingin menuntaskan permasalahan itu dengan mengungkap pelaku di balik penyelundupan surat suara tersebut. 

“Saya ingin kasus ini benar-benar tuntas sampai akarnya. Ada dalang di balik upaya kecurangan yang dilakukan pelaku berinisial FW dan ND. Saya curiga bahwa kecurangan ini sangat terstruktur, sistematis dan masif. Sebab tidak mungkin hal ini dilakukan individu tanpa adanya dalang yang melatar belakangi persoalan ini,” tegasnya. 

Pada kesempatan lain, Capresma No. 3, Mohammad Ishbir, dengan komentar senada, menganggap kecurangan ini telah disusun dengan sangat rapi. 

“Ini adalah bagian dari strategi yang sudah terencana dengan baik. Kita lihat saja siapa sebenarnya otak di balik penyelundupan surat suara itu,” ungkapnya. Misdar Mahfud selaku ketua DPM dan penanggung jawab pemilu raya tidak dapat dikonfirmasi terkait kejelasan permasalahan penyelundupan surat suara tersebut. 

Sampai berita ini diturunkan, para mahasiswa dan tim sukses masing-masing capresma berkumpul di depan Gedung Cakra menunggu keputusan akhir yang akan diumumkan panitia. Tapi tidak ada informasi mumpuni yang dapat menampung kejelasan keputusan panitia terkait penyelundupan surat suara dan penghitungan surat suara. Namun, kabarnya pembahasan tentang permasalahan tersebut akan dibahas kembali pada hari Kamis, (24/12/2014) pukul 15.00 Wib bertempat di Gedung Graha Utama Lantai 4 UTM. (5m/j05)