UTM Masih Dalam Tahap Pemenuhan Kampus Inklusif

UTM Masih Dalam Tahap Pemenuhan Kampus Inklusif

LPM Spirit - Mahasiswa
Selasa, 14 November 2023

WKUTM – Berdasarkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) tahun 2022, pada poin 8.9 tentang Standar Pengelolaan Lingkungan Kampus. Terdapat empat indikator standar pengelolaan untuk kelompok difabel, yaitu tentang tersedianya sarana dan prasarana, fasilitas transportasi, fasilitas olahraga, dan pedoman ramah difabel. Kendati demikian, ketersediaan sarana dan prasarana serta pedoman ramah difabel belum sepenuhnya terwujud.

Lucky Dafira Nugroho, selaku Koordinator Pusat Jaminan Mutu (PJM) menjelaskan bahwa UTM saat ini sudah menyediakan sarana untuk kelompok difabel dalam bentuk ramp. Ramp merupakan jalur pengganti anak tangga untuk kaum difabel, yang kini tersedia di sejumlah gedung fakultas. Sedangkan lift hanya tersedia di Gedung Cakra, Gedung Graha Utama, Gedung Fakultas Pertanian, Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

”Untuk saat ini yang sudah kami penuhi adalah ramp untuk difabel di beberapa gedung dan area taman kampus,” jelasnya ketika ditemui di ruangan LPPM (08/11).

Lucky menuturkan ketentuan sarana dan prasarana serta pedoman untuk kelompok difabel dalam SPMI 2022 yang belum terwujud, disebabkan oleh penyesuaian skala prioritas UTM.

”Kita melihat dulu dalam konteks apa, karena kita sudah menerapkan standar minimal, bukan berarti tidak ada sama sekali, seperti yang sudah ada yaitu pegangan tangga dan akses kursi roda. Kalau mengadakan sarana transportasi difabel harus ada rencana, karena harus menyesuaikan kebutuhan. Kita juga belum ada perintah berarti juga belum ada pemetaan,“ tuturnya.

Ihwal pemenuhan standar lingkungan kampus untuk kelompok difabel, Lucky membenarkan bahwa UTM memiliki kewajiban untuk menyediakan sarana dan prasarana kelompok difabel, yang disesuaikan dengan kebutuhan kampus. Akan tetapi, hingga saat ini masih belum ada pemetaan dari pihak perencanaan UTM.

”Kelompok difabel adalah kelompok rentan yang harus ada afirmasi khusus sehingga kita memiliki kewajiban ramah terhadap kelompok difabel. Terkait fasilitas tersebut disesuaikan dengan kebutuhan kampus, tetapi terkait pemetaan masih belum ada sampai sekarang," ucap pria asal Sidoarjo tersebut.

Ningwar, selaku Kepala Biro Umum dan Keuangan (BUK) mengungkapkan bahwa saat ini UTM belum menyediakan pedoman, transportasi, dan fasilitas olahraga bagi kaum difabel. Pihaknya menuturkan bahwa UTM masih berencana menyiapkan sarana dan prasarana untuk kaum difabel sesuai dengan program yang disusun oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) tentang kebijakan pendidikan bagi peserta didik berkebutuhan khusus. Selain itu, pemenuhan SPMI 2022 diperlukan untuk menunjang kenyamanan bagi kelompok difabel di UTM.

”Belum ada (red: transportasi, fasilitas olahraga, hingga pedoman untuk kelompok difabel), hanya ramp untuk difabel yang ada di tiap gedung itu. Rencananya akan kami programkan dulu, agar sesuai dengan program yang dari pemerintah," Ungkap Ningwar (10/11).

Pria asal Bangkalan tersebut menambahkan bahwa, nantinya pembangunan tersebut berasal dari dana Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) UTM. Pihaknya juga mengharapkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) guna membantu terlaksananya program bagi kelompok difabel.

”Terkait dana ini dari dana DIPA atau mungkin jika ada bantuan CSR dari perusahaan lain, akan tetapi belum ada. Terkait pemenuhan program, akan saya usulkan kepada pimpinan ,” pungkasnya. (TFA/SHA)