PBSI UTM Gelar Pementasan Teater Sempat

PBSI UTM Gelar Pementasan Teater Sempat

LPM Spirit - Mahasiswa
Jumat, 21 Juni 2019

                      
Pementasan Teater Sempat di Gedung Student Center 

WKUTM- Teater Sempat kembali diselenggarakan oleh program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Trunojoyo Madura (PBSI UTM). Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, yakni 18-20 Juni di Gedung Student Center (GSC).

Menurut Ahmad Noer Fahri, selaku ketua pelaksana, memaparkan bahwa teater sempat merupakan salah satu tugas akhir semester dari mata kuliah seni teater bagi mahasiswa PBSI semester 4 yang setiap tahun digelar. Dalam pementasan teater kali ini diambil tema “sat warna lakon aksara.” Sat diambil dari bahasa Sansekerta yang artinya enam, sebagai perlambang ada enam pementasan. Sedangkan aksara sebagai simbol  angkatan bahasa dan sastra untuk angkatan 17. Ia juga mengungkapkan untuk menentukan masalah tema awalnya kebingungan karena untuk penampilan teater kali ini berbeda-beda. Setiap kelas setidaknya dua kelompok teater. Namun setelah ada keputusan bersama, teater sempat mengangkat tema tersebut.

“Jadi ada 6 penampilan yang dilakukan oleh teman-teman lakon aksara, yakni pementasan teater berjudul demit, larasati, mantan mandor, dukun-dukunan, matahari setengah mati, dan jangan bernyanyi di kamar mandi ” paparnya.

Selain itu, pihaknya menambahkan bahwa teater sempat ini memang sudah ada sejak angkatan pertama, dan pementasan dilakukan tiap akhir semester 4. Setiap kelas dibagi beberapa kelompok, di setiap kelompok juga dibagi sesuai naskah, sisanya bagian ligthing, artistik, dan perlengkapan.
Fahri menambahkan bahwa proses persiapan berawal dari mata kuliah seni teater PBSI, mulai dari pendalaman teori selama tiga bulan. Kemudian untuk latihan dan penggarapan selama tiga bulan. Untuk pelaksanaannya penonton dikenakan tiket seharga Rp. 5000., yang dapat digunakan selama tiga hari pementasan dan untuk umum.

Ahmad Jami’ul Amil, selaku dosen pembimbing mengungkapkan, teater ini memang merupakan wahana mahasiswa untuk menuangkan bakat dan kreativitas serta ekspresi mereka melalui pementasan teater.

”Teater merupakan kegiatan yang bisa meneguhkan karakter mereka sebagai mahasiswa yang memiliki kebebasan menuangkan ide-ide kreatif dalam bentuk seni lewat panggung pertunjukan. Mereka bisa mengungkapkan karakter di setiap tokoh dan merasakan proses melakukan pertunjukan tentang kekompakan, kekeluargaan, dan kebersamaan mereka.”

Mega Nur Azila, salah satu peserta pementasan mengaku merasa senang karena mampu berapresiasi terhadap seni. Ia berharap untuk tahun ke depan tetap diadakan karena teater sebab kegiatan seperti ini merupakan tempat wadah untuk berekspresi.

Senada dengan itu, Indah Ruhil mahasiswa PBSI semester 4 menilai bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk mengenalkan teater. Sehingga mampu membuat generasi muda lebih mencintai kesenian-kesenian Indonesia.

Ahmad Jami’ul Amil juga berharap setelah pementasan ini, mahasiswa dapat meningkatkan kreativitasnya lagi. ”Setelah dilaksanakan teater ini saya harap, mahasiswa meningkatkan lagi kreativitasnya. Saya harap melalui tater mahasiswa mampu merefleksikan diri, baik ketika mereka hidup di lingkungan mahasiswa ataupun masyarakat” pungkasnya. (yul/wuk)