Calon Rektor UTM 2018-2022 Paparkan Visi, Misi, dan Program Kerja

Calon Rektor UTM 2018-2022 Paparkan Visi, Misi, dan Program Kerja

LPM Spirit - Mahasiswa
Senin, 01 Oktober 2018

             Para bakal calon sedang memaparkan visi, misi dan program kerjanya. Foto: Dic


WKUTM- Penyampaian visi, misi dan program kerja Bakal Calon Rektor Universitas Trunojoyo Madura (UTM) periode 2018-2022 digelar Senin (1/10) di Gedung Pertemuan.

Acara yang dihadiri oleh jajaran senat, dekanat, serta mahasiswa ini dimulai pukul 09:45 WIB, kemudian para calon rektor memaparkan visi misi dan program kerjanya. Acara ini merupakan serangkaian acara menuju puncak pemilihan rektor yang akan dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober 2018.   

Sebelumnya, panitia pemilihan Rektor UTM periode 2018-2022 telah melakukan penjaringan bakal calon  rektor, hingga akhirnya menetapkan empat nama calon rektor yang lolos. Keempat diantaranya,  Muhammad Syarif, Muhammad Nizarul Alim, Amir Hamzah, dan Slamet Subari.

Muhammad Nizarul Alim, salah satu calon dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis mengungkapkan visinya yaitu “UTM yang bermutu dan bermartabat, civitas akademik berakhlaqul karimah untuk mewujudkan lulusan yang berkarakter dan berdaya saing.” Misi yang dipaparkan adalah memperkuat tata kelola UTM, menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi berbasis mutu dan karakter, mengembangkan sistem pengadilan internal, meningkatkan kesadaran dan berperilaku akhlaqul karimah yang selaras nilai-nilai yang dianut UTM, serta meningkatkan peringkat institusi dalam peringkat Kemenristekdikti secara berkesinambungan mencapai 50 besar.

Muhammad Syarif, yang saat ini masih menjadi rektor UTM memaparkan visinya, yakni  “Terwujudnya pendidikan tinggi yang bermutu serta kemampuan IPTEK dan inovasi untuk mendukung daya saing bangsa.” Misi yang diungkapkan adalah meningkatkan akses, relevansi dan mutu pendidikan tinggi untuk menghasilkan SDM yang berkualitas, meningkatkan kemampuan IPTEK dan inovasi untuk menghasilkan nilai tambah produk inovasi, serta mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik dalam rangka reformasi birokrasi.

Amir Hamzah, calon dari Fakultas Hukum mempunyai visi misi dalam pilar program unggulan,  yaitu peningkatan mutu kompetensi karakter dari profesionalisme program studi dan institusi, penelitian unggulan dan inovasi, serta menjadikan UTM sebagai pusat rujukan informasi ilmiah dan kebudayaan Madura.

Slamet Subari, calon terakhir yang berasal dari Fakultas Pertanian memaparkan visi, yaitu “Membangun, mengembangkan, dan menyejahterakan dalam mencapai prestasi UTM level nasional di akhir tahun 2022.” Misi yang dipaparkan  menyasar empat tujuan utama, yaitu 30% program studi telah terakreditasi A, akhir tahun 2022 AIPT terakreditasi A, menyiapkan UTM menuju PTN Badan Layanan Umum, reformasi kelembagaan mahasiswa dan membuat penanganan khusus bidang-bidang kemahasiswaan yang berpotensi untuk berprestasi di level nasional

Acara ini menarik banyak kalangan untuk menegtahui bakal calon rektor yang akan dipilih. Seperti Muhammad Fakhry, dosen Teknologi Industri Pertanian mengungkapkan bahwa acara ini bagus untuk para mahasiswa dan seluruh anggota senat sehingga tahu visi, misi dan program kerja calon rektor di periode ini. Meskipun, demikian pihaknya menyayangkan bahwa para dosen kurang berpengaruh dalam pemilihan karena yang memilih adalah senat.

”Tapi karena saya dosen dan bukan anggota senat, saya juga tidak punya pengaruh besar dalam pelaksanaan visi dan misi ini. Saya tidak mempunyai hak pilih dan tidak punya hak berpendapat, jadi ya hanya melihat saja. Mudah-mudahan wakil anggota senat dari masing-masing fakultas ini pilihannya betul-betul sesuai yang diinginkan,” ungkapnya.

Dari kalangan mahasiswa sendiri, acara tersebut mendapat tanggapan yang baik. Lilis Dewi Lestari, dari program Hukum Bisnis Syariah mengungkapkan jika acara ini baik karena diselenggarakan secara terbuka. ”Semua mahasiswa bisa mengerti dan memahami visi misi bakal calon rektor, ya semoga rektor yang terpilih nanti adalah rektor yang terbaik dari yang lainnya untuk memajukan UTM,” harapnya. (Yul/Wuk)