WKUTM – Tim Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) Universitas
Trunojoyo Madura (UTM) menyabet gelar juara dalam ajang Self ke-XV 2018 ICON
UDAYANA, Minggu (29/4). Dalam parlombaan yang digelar di Hotel Neo Denpasar, perwakilan UTM keluar menjadi juara satu dalam kategori sub tema ekonomi
dan menempati peringkat 3 sebagai juara umum.
Tim yang digawangi oleh Moh. Hamzah Fansuri bersama Muna Alfadilah dan Ade
Irfaanumilah itu bertolak dari Djuanda menuju Bandara Ngurah Rai Bali pada Kamis (26/4). Rombongan kemudian
bertolak ke Hotel Batukara untuk melaksanakan technical meeting guna persiapan lomba keesokan harinya.
Adapun setelah pelaksanaannya, UTM
ditetapkan menjadi juara 1 dalam
kategori Sub Tema Ekonomi. Tim tersebut kemudian maju ke tahap Study Case yang dilaksanakan pada tanggal 27
April bersama Universitas Gajah Mada
(UGM) dengan sub tema Sosial Budaya, dan Universitas Brawijaya (UB) yang mewakili sub tema Teknologi.
Pencapaian
perestasi tersebut, menurut Ade merupakan hasil dari proses persiapan yang memakan waktu lebih dari satu bulan. Setelah melalui pembinaan, tim tersebut diuji oleh A. Yahya Surya Winata selaku Wadek III FEB dan Bangun Sentosa Dwi Haryanto wadek III FISIB.
”Dimulai
dari paper hingga keberangkatan membutuhkan persiapan kurang lebih satu
bulanan lebih. Untuk latihan presentasi, kami mulai setelah pengumuman. Hampir
sekitar dua minggu.” Ujar mahasiswa Prodi Manajemen tersebut.
Disamping semua itu, Moh.Hamzah selaku ketua tim mengeluhkan sulitnya mengikuti
perlombaan ini lantaran tidak adanya dukungan biaya oleh
pihak Universitas.
“Jika meminta dana dalam bentuk individu, bukan dalam bentuk organisasi, itu sulit. Sedangkan kami bertiga tidak masuk dalam organisasi apapun.” Keluhnya.
“Jika meminta dana dalam bentuk individu, bukan dalam bentuk organisasi, itu sulit. Sedangkan kami bertiga tidak masuk dalam organisasi apapun.” Keluhnya.
Terakhir, mereka berharap agar prestasi ini
menjadi motiovasi bagi mahasiswa yang lain untuk terus berkarya dan
berprestasi. Seperti yang diungkap Muna, mahasiswi
asal Kudus tersebut berharap agar para
mahasiswa, khususnya junior
terus mengembangkan kualitas diri dan produktifitasnya.
“Tidak hanya kuliah-pulang dan menjadi aktivis kampus saja, namun
juga memiliki kualitas dan produktif juga.” Pungkasnya. (Mil/Juk)