Penyerahan hadiah pemenang lomba Jac. foto: Dok pemenang.
WKUTM-- Permulaaan semester genap Mahasiswa Universitas
Trunojoyo Madura (UTM) kembali menorehkan prestasi gemilang kancah nasional di kesempatan
Java Accounting Competition (JAC) yang dilaksanakan di Universitas Kristen
Satya Wacana, Salatiga pada 25-27 Februari lalu.
JAC merupakan olimpiade Akutansi yang dilakukan secara
berkelompok oleh para peserta kompetisi. Perlombaan dimulai via online dengan
mengisi soal-soal akutansi oleh tim peserta yang terdiri tiga orang. Setelah
itu akan dipilih 10 besar peserta yang akan dipanggil untuk mengikuti penyeleksian
selanjutnya.
Menurut Erica sebagai
salah satu perserta lomba, perlombaan melalui beberapa tahapan seperti, cerdas
cermat akutansi, tebak kata, kemudian hitung-hitungan soal perpajakan.
Pada mulanya kandidat UTM masuk sepuluh besar, kemudian lolos
tiga besar dengan menduduki posisi kedua.
"Di permulaan lomba kami menduduki nilai tertinggi di cerdas
cermat, lalu untuk selanjutnya lawan berusaha mengejar skor namun belum bisa
melampaui" tambah Eko Prasetyo mahasiswa akutansi semester 8 tersebut.
Pemenang olimpiade tersebut diantaranya, UTM dengan skor 580,
Universitas Tarumanegara dengan skor 500, dan terakhir juga masih Universitas
Tarumanegara dengan perolehan skor 495.
Menurut Eko, salah satu rahasia kemenangannya adalah ketika
pandai mengatur strategi karena lomba dilakukan secara berkelompok.
"Kami mengatur strategi dengan membagi fokus bakat
masing-masing, jika Erica di perpajakan, Subhan lebih ke penerapan di
lingkungan, dan saya di bagian keuangan. Kemudian jika ada hal yang sulit dipecahkan
maka itu diserahkan ke yang lebih fokus passionnya" ungkapnya.
Meski demikian, pihaknya sempat merasa down, karena tantangan mereka berasal dari kampus-kampus terkemuka
dan sudah jelas sepak terjang prestasinya, seperti Universitas Tarumanegara.
"Kami pernah merasa minder terhadap peserta lain yang terlihat
sangat baik terlebih mereka memiliki jejak prestasi yang cukup gemilang, sedangkan
UTM belum ada jejak yang pernah maju di final kancah nasional" ujar Erica,
mahasiswa asal Sidoarjo tersebut.
Dengan adanya permulaan
yang membanggakan, Eko berharap untuk ke depan mahasiswa UTM, khususnya
mahasiswa Akutansi lebih berani maju di lomba-lomba dan olimpiade yang
bersangkutan.
"Ini adalah gerbang awal, kami memulai kemudian untuk ke
depan adik-adik melanjutkan estafet prestasi dengan tidak merasa minder
meskipun berasal dari UTM" imbuhnya.
Erica juga menambahkan bahwa hal tersebut juga sebagai salah
satu sarana untuk memperkenalkan kampus UTM ke pihak luar.
"Teman-teman banyak yang tidak tahu UTM, ada yang mengira
kampus swasta ada juga yang mengira dari Malaysia" pungkasnya dengan
bercanda. (Dai/Aww)