Penampakan dari depan gapura Universitas Trunojoyo Madura. Foto : Dico
WKUTM-Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dalam waktu dekat ini akan memiliki pintu
masuk dan keluar baru. Pintu tersebut berada di sebelah timur kampus. Hal
tersebut ditandai dengan sudah hampir rampungnya pembangunan gapura dan palang pintu masuk otomatis yang ada di
jalur pintu masuk dan keluar tersebut.
Akses jalan baru, gapura dan palang pintu masuk otomatis itu merupakan program master plan UTM
yang sudah ada sejak tahun 2008 namun baru terealisasi tahun ini. Dikerenakan
terhalang masalah dana.
Gapura UTM misalnya, gapura yang dibangun selama tiga bulan
tersebut nyatanya belum sepenuhnya selesai pengerjaannya. Gapura yang
menghabiskan dana sebesar Rp 534.400.000,00 ini
masih membutuhkan tambahan tulisan Universitas Trunojoyo Madura di bagian atas,
lampu sorot, taman, dan tanaman hias.
Amrin Rozali selaku staf bagian umum unit layanan pengadaan (ULP) UTM mengatakan
bahwa pembangunan gapura bakal dilanjutkan tahun ini. ”Pembangunan gapura UTM
masih akan kami lanjutkan, namun ya itu kami masih menunggu dana cair,” ujar
amrin ketika ditemui di ruangnya.
Amrin juga menambahkan bahwa dana kelanjutan pembangunan
gapura, diperkirakan akan menghabiskan dana lebih kurang 240 juta rupiah,
setelah itu baru akan ada proses lelang kembali.
”Kita masih menuggu dana sekitar kurang lebih 240 juta untuk
proses pembangunan lagi,” tambahnya.
Ivan Nizar mahasiswa Sistem Informasi berharap bahwa
pembangunan gapura UTM segera diselesaikan agar bisa menjadi simbol dan ciri
khas dari UTM ”ya semoga segera cepat selesai lah pembangunannya agar kita segera punya gapura dan punya ciri
khas yang nyata,” ujar mahasiswa asal Lamongan tersebut.
Tidak hanya gapura, palang
pintu masuk otomatis yang berada di belakang gapura juga masih belum juga
dapat dioperasikan. Palang pintu masuk otomatis
ini berguna untuk menunjang keamanan kampus dan rentanya kehilangan STNK yang
banyak dialami mahasiswa. Namun sampai saat ini, realisasi kartu parkir masih menunggu
daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) yang belum cair.
”Kita masih menunggu kartu parkir yang masih belum bisa kami
wujudkan karena terkendala dana lagi,” keluh Amrin.
Amrin juga menambahkan kartu parkir tersebut akan dijadikan
satu dengan KTM, kartu perpus, dan kartu parkir.
Berbeda dengan Amrin, Baidhori selaku staf bagian umum UTM juga
mengemukakan alternatif yang dapat mempercepat penggunaan palang pintu masuk otomatis dapat menggunakan tiket kertas. Akan
tetapi tidak diwujudkan karena jika menggunakan tiket kertas akan menambah
biaya operasional yang banyak.
”kalau kita menggunakan kertas biaya operasional kita akan
meningkat, karena jumlah mahasiswa dan karyawan UTM yang sangat begitu banyak,”
ujarnya.
Menanggapi keefektifan palang
pintu masuk otomatis yang hanya berjumlah 1 untuk mobil, dan 2 untuk sepeda
montor. Sedangkan jika pagi hari jumlah mahasiswa dan staf karyawan UTM bisa
sampai 4000 orang. Sehingga tak ayal akan menimbulkan kemacetan yang panjang.
Ea Hegar Manah mahasiswa Ilmu Komunikasi berpendapat bahwa
pengadaan palang pintu masuk otomatis khusus
montor yang hanya berjumlah 2 tersebut akan membuat atrean panjang pada jam
kuliah pagi, sehingga akan mengakibatkan mahasiswa telat masuk kelas. ”Buat
saya pribadi keberadaan palang pintu itu pasti akan macet, apa lagi jika pagi
hari pas banyak mahasiswa yang masuk pagi,” ucap mahasiswa semester empat
tersebut.
Ivan Nizar juga menambahkan bahwa keberadaan palang pintu
masuk otomatis tersebut tidak efektif dan terkesan ribet jika mahasiswa tidak
membawa kartu parkirnya ”Menurut saya pastinya akan tidak efektif jika palang
pintu tersebut hanya berjumlah 2, dan akan ribet juga jika ada mahasiswa yang
lupa membawa kartu parkirnya,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut Baidhori menambahkan bahwa
kemungkinan antrian kemacetan tersebut sangat mungkin terjadi. ”Antrian
kemacetan sangat mungkin terjadi melihat banyaknya mahasiswa dan karyawan
rektorat yang masuk pagi maupun siang hari, tapi kita juga belum tahu pasti.
Maka dari itu kita nanti akan menguji cobanya terlebih dahulu, jikalau palang pintu masuk otomatis tersebut
masih kurang, ya akan kita tambah lagi,” ujarnya.
Amrin mengatakan bahwa kemungkinan palang pintu masuk otomatis tersebut beroperasi pada bulan Agustus
mendatang. ”palang pintu masuk otomatis
tersebut mungkin akan beroperasi pada saat penyambutan mahasiswa baru awal
semester depan,” ucapnya. (Dco/Aww)