ilustrasi |
WKUTM – Segenap Organisasi
Kemahasiswaan Universitas Trunojoyo Madura (Ormawa UTM) menggelar audiensi
bersama pihak rektorat, siang tadi (9/11). Audiensi yang digelar di ruang rapat
lantai 4 Gedung Graha Utama UTM tersebut dihadiri oleh Wakil Rektor II (Warek
II) dan Wakil Rektor III (Warek III) serta beberapa kepala biro UTM. Forum
tersebut diadakan karena sulitnya pencairan dana Daftar Isian
Pelaksana Anggaran (DIPA) yang dirasakan kebanyakan pihak ormawa
belakangan ini.
Sebagaimana yang disampaikan Arifin, Presiden Mahasiswa UTM
tersebut mempertanyakan sulitnya pencairan dana dari setiap kegiatan Ormawa yang
telah diselenggarakan. Tidak hanya itu, Arifin juga meminta kepastian akan
jumlah dana kemahasiswaan yang sudah dijanjikan Warek III naik dari 194 juta
menjadi 250 juta.
Dalam forum yang berlangsung selama satu jam tersebut,
Arifin juga mempertanyakan hubungan antara pihak (BAAKPSI) dan (BAUK). Sebab,
mayoritas Ormawa merasa ada ketidak-harmonisan komunikasi antara kedua pihak
yang bersangkutan. ”Kami merasa hubungan BAAKPSI dan BAUK ini kurang harmonis.
Sebab ketika kami mengeluh ke BAAK katanya masih ada di BAUK. Saya harap dengan
adanya forum ini semua masalah bisa dijelaskan,” ungkapnya.
Tidak jauh berbeda dengan Arifin, Eko selaku Gubernur
Fakulatas Ekonomi dan Bisnis (FEB) juga menanyakan sumber kemacetan dana DIPA.
Pasalnya, pencairan dana DIPA dirasa berbeda pada tiap fakultas. ”Sebenarnya sumber
kemacetan dana DIPA itu dimana, sebab tiap fakultas ini berbeda-beda
pencairannya. Fisib tidak pernah kekurangan dana, berbeda dengan FEB dan (fakultas,
red) pertanian,” keluhnya.
Menanggapi semua hal tersebut, Boedi Mustiko selaku Warek
III memastikan bahwa dana kemahasiswaan adalah 250 juta. Namun, untuk dana
tambahan sejumlah 56 juta masih belum bisa dicairkan, sebab tidak terdapat
rincian penggunaan anggaran dana. Sehingga, dana tersebut akan cair setelah
pengajuan program kerja oleh Ormawa.
Kemudian terkait pencairan dana disetiap fakultas, Abdul
Aziz selaku Warek II menyangkal terkait adanya perbedaan proses pencairan dana
antar fakultas. Menurutnya semua dana setiap fakultas sudah tersedia. Hanya
saja, menurut Warek II sampai saat ini peyerapan
dana setiap fakultas memang tidak sama. ”Pada dasarnya setiap fakultas memiliki
sistem pencairan dana yang sama,namun bagaimana penyerapannya bergantung kepada
kebijakan setiap fakultas,”pungkasnya. (Raj/Dam)