Demonstran menunggu kedatangan Dekan FP di depan Gedung Graha Utama. Foto: Dico |
WKUTM – Puluhan mahasiswa Fakultas
Pertanian (FP) menggelar aksi demonstrasi di halaman Gedung Graha Utama Universitas Trunojoyo
Madura (UTM), Senin (13/11). Aksi yang dimulai sejak pukul tujuh pagi dilaksanakan
sebagai wujud protes mahasiswa atas penunjukan Wakil Dekan (wadek) III oleh
Dekan FP. Dalam hal ini mahasiswa menyayangkan pemilihan Wakil Dekan yang
terkesan mengesampingkan aspirasi dari mahasiswa.
Hal tersebut bukan tanpa alasan. Menurut
Andika, Dekan memilih Calon Wadek dan menetapkannya tanpa sepengetahuan
mahasiswa FP. ”Senin calon Wakil Dekan sudah dipilih dan Rabu sudah ditunjuk
oleh Dekan. Padahal, mahasiswa belum sempat menemui Dekan untuk menyampaikan
aspirasinya mengenai Wadek yang diharapkan,” ungkap Gubernur Mahasiswa FP itu.
Oleh karena itu, mahasiswa
mengajukan tiga tuntutan kepada pihak dekanat. Dimana tuntutan pertama adalah
menolak Wadek III FP yang baru. Lanjutnya mahaisiswa mendesak Dekan FP untuk
menunjuk Wadek III dengan melibatkan mahasiswa dan terkahir mahasiswa menuntut
perolingan antara Wadek I dan Wadek III apabila tuntutan sebelumnya tidak bisa
dipenuhi.
Dalam aksi ini, mahasiswa sempat
merangsek masuk kedalam Graha Utama lantaran tak kunjung ditemui oleh Dekan FP
dan kembali keluar saat ditemui Rektor. Selang beberapa waktu, Slamet Subari,
Dekan FP tiba menemui mahasiswa.
Dihadapan mahasiswa, Dekan
mengungkapkan bahwa keputusan pemilihan Wadek bukan hanya keputusan pribadi
Dekan saja, melainkan bersama dengan jajaran senat. ”Ini mekanisme dan
konstitusional yang sah. Saya tidak main tunjuk begitu saja,” ungkapnya.
Kemudian masalah tuntutan
mahasiswa, Dekan mangaku tidak bisa melakukan pemilihan ulang, apalagi meroling
wadek kembali. Sebab, menurutnya, hal tersebut hanya bisa dilakukan dengan
perintah rektor.
Selanjutnya rektor meminta kepada
mahasiswa untuk merapatkan hal tersebut bersama jajaran rektorat dan dekanat FP,
serta meminta mahasiswa untuk menunggu hasil keputusannya. Namun, setelah satu
jam lebih masih belum ada kabar, mahasiswa kembali merangsek masuk kedalam
Graha Utama.
Kerumunan mahasiswa tersebut
menuju ruang dekanat FP dan ditemui kembali oleh Dekan FP. Dalam pertemuan
tersebut, Dekan menyatakan bahwa tuntutan mahasiswa tidak bisa terpenuhi, ”Setelah
saya melaksanakan rapat bersama Pak Rektor serta Warek I dan Warek II,
pemilihan Wadek yang dituntut tidak bisa dilaksankan kembali,” terangnya.
Mahasiswa yang kecewa akan
keputusan itu langsung menuju Aula Lantai 10 tempat berlangsungnya pelantikan. Namun,
sesampainya disana, mahasiswa dihadang oleh petugas keamanan untuk masuk
kedalam ruangan saat pentikan berlangsung. Langkah terakhirnya, mahasiswa hanya
menunggu dekan dan wakil dekan terpilih untuk berdiskusi dan melaksanakan
perjanjian antara mahasiswa, dekan dan wakil dekan. (Raj/Syaa)