Ilustrasi: google.co.id |
WKUTM – Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) keluhkan dana kemahasiswaan yang sulit di akses. Pihak Biro Administrasi, Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem Informasi (BAAKPSI) masih tidak dapat memberikan komentar apa-apa terkait hal tersebut. Pasalnya
anggaran dana yang disediakan untuk kemahasiswaan memang belum dicairkan.
Rahayu misalnya, bendahara umum UKM Olahraga Taruna Jaya ini merasakan kerugian atas sulitnya pencairan dana
kemahasiswaan oleh pihak BAAKPSI. ”UKM saya sebentar lagi akan melakukan diklat
namun sampai saat ini dananya belum cair 70%, saya hanya dijanjikan saja,” ujar
mahasiswa asal Sidoarjo tersebut.
Tidak hanya itu, Paduan Suara Golden juga merasakan dampak dari kesulitan pencairan dana kemahasiswaan ini. Rafelita salah satu anggota PS Golden mengaku bahwa
dana yang diberikan terkesan lama ”Saat mengikuti Choir National Festival tingkat nasional di Universitas Diponegoro,
Semarang bulan lalu. Uang kampus lama
cairnya, jadi terkesan pelit untuk memberi
uangnya,” ungkapnya (05/10).
Menanggapi hal tersebut, Supriono selaku kepala BAAKPSI menuturkan saat ini
masih belum ada anggaran dana untuk kemahasiswaan. ”Seharusnya dana memang
tersalurkan dengan baik, tetapi saat ini kami masih belum memiliki dana karena
anggaran dari pusat belum cair, jadi memang terkendalanya disitu,” tuturnya ketika
ditemui diruang BAAKPSI.
Senada dengan BAAKPSI, pihak Biro Administrasi Urusan
Keuangan (BAUK) juga belum bisa memberi solusi apa-apa. ”Saya tidak tahu, dan
tidak bisa memberi solusi apa-apa. Bagian BAUK hanya bertugas sebagai
perantara, mediator bagi BAAKPSI dan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) agar dana dapat berjalan.
Masalah cair atau tidaknya itu nanti langsung ke pihak BAAKPSI” jelas Idar Ariadi,
selaku Kepala Bagian BAUK. (Rdz/Aww)