WKUTM - Prosesi wisuda ke XXI yang
digelar Universitas Trunojoyo Madura (UTM) di Gedung Pertemuan menjadi momen
yang tidak akan dilupakan oleh Kharisma Wati. Pasalnya, dalam kegiatan tersebut
dirinya dinobatkan sebagai wisudawan terbaik dengan Indeks Pretasi Komulatif
(IPK) 3,94.
Menurut Kharisma, prestasi yang
dicapainya tidak lepas dari kebiasaannya membuat catatan-catatan kecil saat
dosen memberi materi. Selanjutnya catatan tersebut ditulis kembali dengan rapi
sepulangnya ke rumah kos. Hal kecil itu terbukti bermanfaat, sebab, gadis
berusia 22 tahun tersebut mengaku bisa mempelajari dan memperdalam materi
kuliah dengan kegiatan itu.
Selain dari hal tersebut, Kharsima
juga mengaku menulis catatan-catatan materi kuliah di bukunya dengan semenarik
mungkin. Salah satu caranya dengan
menulis materi-materi yang telah dirangkumnya dengan bolpoin yang
berwabeda-beda warnanya. Hal-hal semacam itu Kharisma lakukan untuk menyiasati
rasa bosan ketika harus kembali membaca materi kuliah yang dicatatnya.
”Memang sih kegiatan-kegiatan
kecil itu seperti memakan waktu. Tetapi, justru dengan cara yang demikian saya
bisa menyiasati rasa malas saya untuk membaca ulang materi kuliah,” terang
wisudawan asal Desa Ketileng, Malo, Bojonegoro tersebut.
Lulus dengan predikat sebagai
wisudawan terbaik, membuat Kharisma berhasrat untuk terus melanjutkan
pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Bahkan, dirinya memiliki keinginan
untuk meraih beasiswa untuk studi ke luar negeri. Terlebih orang tua dan keluarga
menyerahkan keputusan sepenuhnya pada Kharisma sendiri.
Selanjutnya dia berharap agar UTM
kedepannya semakin maju dan lebih mampu mencetak generasi yang unggul dan
membanggakan. Selain itu riset-riset yang dilakukan mahasiswa UTM semakin
banyak dan berkualiatas agar bisa bersaing dengan kampus besar lainnya.
Maka dari itu dia berpesan kepada
segenap mahasiswa UTM agar tetap semangat menjalani kuliahnya. Selalu fokus dan
bertanggung jawab serta tidak pesimis dengan keadaan dan latar belakang
hidupnya. ”Kepada semua mahasiswa saya harap terus bersemangat kuliah dan tidak
pesimis meskipun berangkat dari desa. Tetap fokus kepada tujuan yang hendak
diraih serta tidak melupakan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa” pungkasnya.
(Juk)