ANAK SEMUA BANGSA

ANAK SEMUA BANGSA

LPM Spirit - Mahasiswa
Minggu, 01 Oktober 2017







Judul Novel                  : Anak Semua Bangsa
Penulis                          : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit                        : Lentera Dipantara, Jakarta Timur
Isi                                    : 536 halaman
Tahun Terbit                 : 2009 cetakan ke-11

“Kejahatan datang dari semua bangsa dari segala zaman”.

Dengan ilmu pengetahuan modern, manusia keji semakin keji. Anak Semua Bangsa, buku kedua dari tetralogi Buru. Mencoba mengenali bangsa sendiri melalui peristiwa-peristiwa sekitar yang menghilangkan cinta, tawa para manusia keji. Itulah Minke, bayi dari semua bangsa dan kemudian menjadi anak dari bangsanya serta berbuat untuk manusia bangsanya.

Di sisi lain, Nyai Ontosoroh tetap tampil dengan keganasan melawan ketidakadilan yang  tersembunyi dalam sosoknya yang mempesona, berwibawa, dan air muka yang menenangkan.
Pram menyuguhkan perjalanan cerita yang memukau, mencairkan emosi pembaca melalui tokoh-tokoh yang berjalan dalam perjalanan kisah masing-masing.

Dalam seri ini,  Minke berusaha mengenali bangsa sendiri,  sebab selama ini ia terlalu sibuk dengan pergaulannya dengan bangsa Eropa.  Khouw Ah Soe memberi pencerahan pada Minke bagaimana pentingnya membela bangsa sendiri, menjunjung peradaban yang melahirkannya.

Konflik merupakan hiasan pada setiap bab yang menjadikan pembaca merasa penasaran disertai alur runtut namun tidak membingungkan. Akan tetapi, suasana akan lain jika pembaca tidak menyukai setting yang terlalu ke-kolonial dalam keseluruhan buku tersebut.

Meskipun demikian, buku ini cocok untuk semua kalangan sebab mengandung cerita sejarah, keajaiban pengetahuan, keberanian, ketidakberdayaan pribum melawan raksasa Eropa, dan kisah dari anak semua bangsa.


                “Kau pribumi terpelajar! Kalau mereka itu, pribumi itu, tidak terpelajar, kau harus bikin mereka terpelajar. Kau harus, harus, harus, harus bicara pada mereka, dengan bahasa yang mereka tahu.” - (Nyai Ontosoroh)


                                                                    Diresensi oleh: Sholihah
Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan UTM