Autentifikasi Wi-Fi kampus Dalam Masa Uji Coba

Autentifikasi Wi-Fi kampus Dalam Masa Uji Coba

LPM Spirit - Mahasiswa
Senin, 25 September 2017
Foto: Aju

WKUTM - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Komputer (PUSKOM) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menerapkan uji coba autentifikasi Wi-Fi kampus. Dimana pada prosedur sementara, pengguna Wi-Fi harus memasukkan keyword “utm” untuk username dan password. Uji coba tersebut mulai diberlakukan di bulan September sampai dengan waktu yang belum ditentukan.

Menurut Firman, salah satu staf UPT PUSKOM, berkhirnya masa uji coba autentifikasi tersebut diperkirakan akan memakan waktu yang cukup lama. Pasalnya, guna menetapkan sistem autentifikasi yang diinginkan beberapa faktor harus diselesaikan terlebih dahulu. Diantaranya adalah ketersediaan akun yang diperuntukkan kepada mahasiswa serta dosen dan karyawan kampus.

”Mungkin akan berlangsung agak lama, sebab untuk mengimplementasikan rencana tersebut kita harus menyiapkan akun untuk tujuh belas ribu mahasiswa ditambah dengan seribu jumlah karyawan dan dosen,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Firman mengatakan bahwa autentifikasi Wi-Fi kampus dengan menggunakan akun merupakan bentuk dari keseriusan menjaga aset kampus agar digunakan oleh pihak yang tepat. Selain itu, pengautentifikasian juga diharap bisa lebih memonitoring pemakaian internet kampus, sehingga dapat dilakukan pengamatan serta meminimalisir penyalahgunaan pemakaian layanan Wi-Fi yang tersedia di kampus.

Sementara itu, di kalangan mahasiswa sendiri, uji coba autentifikasi Wi-Fi kampus mendapat banyak tanggapan. Sabilun Nuru Romadhona, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis menilai positif pengautentikasian tersebut. Selanjutnya, mahasiswa asal Kediri tersebut berharap penerapan autentifikasi Wi-Fi khusus untuk kalangan civitas akademika UTM segera terlaksana.

Senada dengan Sabilun, Mila Muslianti, Mahasiswa asal Bangkalan tersebut mengapresiasi kebijakan autentifikasi tersebut. Meskipun dirinya sempat bingung terkait permintaan autentifikasi saat mencoba menyambungkan smarthphonenya ke Wi-Fi kampus. Menurutnya, hal ini terjadi karena kurangnya informasi serta sosialisasi terkait penerapan-penerapan kebijakan baru.

Lebih lanjut ia berharap agar akses Wi-Fi lebih lancar dan proteksi lebih aman. ”Semoga juga situs-situs yang kurang sopan itu nggak bisa diakses lagi disini,” ungkapnya. (Raj/Dam)