Demonstrasi Mahasiswa saat PKKMB Berujung Ricuh

Demonstrasi Mahasiswa saat PKKMB Berujung Ricuh

LPM Spirit - Mahasiswa
Sabtu, 19 Agustus 2017
Kericuhan yang sempat terjadi di area Gedung Pertemuan. Foto : Time
WKUTM – Telah terjadi demonstrasi yang melibatkan kelompok yang mengatas namakan Aliansi Mahasiswa Peduli Masyarakat Madura pagi tadi (19/08) di depan Gedung Pertemuan. Kelompok tersebut sempat bersitegang dengan panitia pelaksana Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB). Kerusuhan berlangsung cepat karena segera dilerai oleh pihak keamanan kampus dan aparat kepolisian.

Firman selaku ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa menjelaskan bahwa mereka merupakan pihak luar yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Madura. Selain itu, Firman mengaku sudah ada kesepakatan akan diadakan audiensi untuk menghindari aksi unjuk rasa.

”Rektor, Wakil Rektor satu dan tiga sudah memberi waktu untuk audiensi, sudah disiapkan ruangan juga namun mereka mengingkari janji tersebut dengan langsung melakukan aksi demo.”

Fawaid, salah satu demonstran menyangkal hal tesebut, ”Audiensi yang dijanjikan Rektor dan staff ahli hanya janji. Buktinya kami hanya diberi waktu selama tiga menit, itupun tidak dilakukan dalam satu forum. Kesepakatan itu dilanggar  oleh pihak mereka sendiri.” tegasnya.

Beberapa kali aksi berlangsung ricuh, bahkan sampai terjadi adu fisik. Menurut Muhlasin, salah satu demonstran lain, dalam  aksi tersebut terjadi kesalahpahaman antara pihak panitia PKKMB dan para demonstran.

”Kami ingin menyampaikan aspirasi terkait keadaan masyarakat Madura terhadap Khofifah namun panitia menuduh aksi tersebut ingin merusak pelaksanaan PKKMB, aparat polisi dan keamanan kampus juga ikut menghadang kami bahkan ada beberapa panitia yang memukul dan mengeroyok saya,” keluhnya.

Ia juga menambahkan bahwa salah satu rekannya yang ingin merekam video justru menjadi korban dan dibawa ke Rumah Sakit Rato Ebuh.


Firman membantah bahwa yang melakukan tindakan tersebut bukan dari panitia pelaksana PKKMB. ”Dari panitia tidak ada yang membuat ricuh, beritanya simpang siur. Ada yang mengatakan itu dari pihak keamanan dan protokoler,” jelasnya. (wuk/dam)