Kericuhan yang sempat terjadi di area Gedung Pertemuan. Foto : Time |
WKUTM – Telah terjadi demonstrasi
yang melibatkan kelompok yang mengatas namakan Aliansi Mahasiswa Peduli
Masyarakat Madura pagi tadi (19/08) di depan Gedung Pertemuan. Kelompok tersebut
sempat bersitegang dengan panitia pelaksana Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa
Baru (PKKMB). Kerusuhan berlangsung cepat karena segera dilerai oleh pihak
keamanan kampus dan aparat kepolisian.
Firman selaku ketua Dewan
Perwakilan Mahasiswa menjelaskan bahwa mereka merupakan pihak luar yang mengatasnamakan
Aliansi Mahasiswa Madura. Selain itu, Firman mengaku sudah ada kesepakatan akan
diadakan audiensi untuk menghindari aksi unjuk rasa.
”Rektor, Wakil Rektor satu dan
tiga sudah memberi waktu untuk audiensi, sudah disiapkan ruangan juga namun
mereka mengingkari janji tersebut dengan langsung melakukan aksi demo.”
Fawaid, salah satu demonstran
menyangkal hal tesebut, ”Audiensi yang dijanjikan Rektor dan staff ahli hanya
janji. Buktinya kami hanya diberi waktu selama tiga menit, itupun tidak
dilakukan dalam satu forum. Kesepakatan itu dilanggar oleh pihak mereka sendiri.” tegasnya.
Beberapa kali aksi berlangsung
ricuh, bahkan sampai terjadi adu fisik. Menurut Muhlasin, salah satu demonstran
lain, dalam aksi tersebut terjadi
kesalahpahaman antara pihak panitia PKKMB dan para demonstran.
”Kami ingin menyampaikan aspirasi
terkait keadaan masyarakat Madura terhadap Khofifah namun panitia menuduh aksi
tersebut ingin merusak pelaksanaan PKKMB, aparat polisi dan keamanan kampus
juga ikut menghadang kami bahkan ada beberapa panitia yang memukul dan
mengeroyok saya,” keluhnya.
Ia juga menambahkan bahwa salah
satu rekannya yang ingin merekam video justru menjadi korban dan dibawa ke
Rumah Sakit Rato Ebuh.
Firman membantah bahwa yang
melakukan tindakan tersebut bukan dari panitia pelaksana PKKMB. ”Dari panitia
tidak ada yang membuat ricuh, beritanya simpang siur. Ada yang mengatakan itu
dari pihak keamanan dan protokoler,” jelasnya. (wuk/dam)