Calon Mahasiswa Baru Ketika Melakukan Verifikasi Data. Foto : Fahmi |
WKUTM - Kebijakan Kementrian
Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) untuk mengurangi kuota
pendaftar Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) juga berimbas kepada Universitas
Trunojoyo Madura (UTM). Seperti yang diketahui, jumlah pendaftar SNMPTN di UTM turun
lebih dari tiga ribu orang dibanding tahun sebelumnya. Ditambah lagi dengan
adanya beberapa pendaftar yang memundurkan diri atau gugur sebab tidak
melakukan registrasi secara online atau verifikasi berkas.
Menanggapi hal ini, Kepala Biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan
dan Perencanaan Sistem Informasi (BAAKPSI), Supriyanto menegaskan bahwa hal
tersebut sudah umum adanya. Kebijakan dari pusat tak hanya berimbas pada UTM
saja, melainkan secara nasional. Namun, dirinya menyayangkan masih adanya pendaftar
yang memundurkan diri setelah lolos seleksi. ”Kan sayang, sudah
diterima disini (UTM) tetapi tidak diambil. Ini kan tandanya dia nggak
serius. Tahu begitu kita kasihkan ke
yang lain saja,” ujar Supriyanto
.
Adapun untuk menyiasati kuota SNMPTN yang kurang. Pihak UTM berinisiatif
untuk menambah jumlah kuota pendaftar yang diterima di jalur Seleksi Bersama Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Supriyanto memaparkan dari total 12.658
pendaftar yang akan diseleksi, akan dipilih sebanyak 2.680 pendaftar yang lolos.
Jumlah ini lebih banyak dari rencana awal yang hanya akan meloloskan 1.886 pendaftar
saja.
Supriyanto juga menghimbau agar mahasiswa tidak perlu takut mengenai
masalah Uang Kuliah Tunggal (UKT). Pasalnya UKT untuk tahun ini jumlah
maksimalnya tidak berubah, masih sama seperti tahun lalu sebesar tiga juta
rupiah. Dengan demikian dirinya berharap agar calon mahasiswa tidak mengalami kesulitan
untuk menempuh jenjang perkuliahan.
”UKT kita sudah
murah. Sudah tidak ada alasan buat tidak kuliah gara-gara biaya yang mahal.
Tetapi kalau sudah tetap mau memundurkan diri mau bagaimana lagi? Mana mungkin kita
larang. Paling-paling kita cuma
menyurati sekolahnya biar sekolah yang negur,” ungkapnya.
(Raj/Aww)