Orasi Gerakan Pembaharuan Mahasiswa UTM. Foto : Ina |
WKUTM- Gerakan Pembaharuan Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menagih
janji melakukan aksi kali pertama pada hari ini, Jumat (24/2). Gerakan tersebut
diikuti hampir seluruh badan kelengkapan mahasiswa UTM. Aksi dimulai pukul
13.00 di sekretariat bersama (Sekber) menuju gedung Graha Utama UTM. Aksi ini
menuntut adanya transparasi dana kemahasiswaan, beasiswa dan dana delegasi.
Tidak hanya itu, gerakan ini juga menagih janji pengadaan infrastruktur Sekber, transparasi dana bidikmisi, dosen kontrak yang tidak jelas
keberadaannya, serta realisasi program semester pendek.
Subairi selaku koordinator lapangan
mendesak pihak rektorium agar memberikan rincian dana kemahasiswaan dengan bukti
fisik. “Alangkah lebih baiknya, jika pihak rektorium memberikan secara resmi
data mengenai rincian dana kemahasiswaan jangan hanya kata-kata saja,”ujarnya
saat berorasi.
Selain itu, tuntutan juga hadir dari pihak Unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM), pasalnya Sekber yang digunakan oleh Organisasi Mahasiswa (Ormawa) saat
ini dirasa masih kurang layak. Mulai dari air toilet yang mati, bocor, terlalu
sempit dan masih banyak lagi. Gangsar misalnya, ketua UKM Seni Bela diri Tiga
Serangkai ini mengeluh setiap pagi dan sore hari selalu ada bau tidak sedap
yang keluar dari selokan yang berada tepat di sebelah timur Sekber.
Sayangnya hingga pukul 15.00, Wakil
Rektor 3 (Warek 3) masih belum mendapatkan ijin untuk menanggapi aksi yang
dilakukan. Sebab, pihak Gerakan Pembaharuan Mahasiswa UTM menunggu kedatangan
rektor beserta Warek 1 dan Warek 2. Namun setelah tiga kali meminta, akhirnya Warek
3 dapat memberikan tanggapan mengenai tuntutan yang diutarakan.
Boedi Moestiko selaku Warek 3
mengatakan jika dana kemahasiswaan yang dimiliki UTM saat ini kembali menjadi
250 juta seperti pada tahun 2014. Meski pada tahun sebelumnya sempat turun
menjadi 194 juta. “Saya sudah bilang kalau dana kemahasiswaan kembali menjadi
250 juta seperti tahun 2014, bukan 194 juta. Bersyukurlah kalian ini,” terangnya.
Sedangkan untuk infrastruktur Sekber,
Supriyanto selaku kepala Biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan dan
Perencanaan Sistem informasi (BAAKPSI) telah mencatat segala kerusakan
infrastruktur Sekber dan akan disetorkan kebagian umum. Sedangkan untuk tuntutan
yang lain, masih belum dapat terselesaikan hari ini, pihak rektorium telah
berjanji mengadakan pertemuan kembali pada hari Jumat mendatang. (Aww)