Jumlah Penghuni Asrama UTM Meningkat

Jumlah Penghuni Asrama UTM Meningkat

LPM Spirit - Mahasiswa
Rabu, 17 Agustus 2016
Arsip foto asrama
WKUTM - Asrama mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) mengalami peningkatan jumlah penghuni. Sampai saat ini ada sekitar 190 pendaftar untuk asrama laki-laki dan 300 pendaftar untuk asrama perempuan. Pendaftar Asrama didominasi oleh Mahasiswa Baru (Maba). Hal tersebut disebabkan beberapa faktor, seperti biayanya yang murah dan dekat dengan kampus.

Menurut Muhyit mahasiswa Program Studi (Prodi) Sosiologi yang juga musahil asrama laki-laki, peningkatan penghuni akan masih terus bertambah mengingat pembukaan pendaftaran yang baru akan ditutup pada 15 Agustus 2016. Sedangkan untuk asrama putri seluruh kamar hampir penuh. “asrama putri ada 319 mahasiswa lama dan 300 Maba, jadi tinggal menyisakan sedikit kamar,” ujar musahil perempuan mahasiswi Prodi Hukum Bisnis Syariah (HBS) yang enggan menyebutkan namanya.

Jarak yang berada diarea kampus menjadi faktor utama banyaknya Maba mendaftar di asrama. Fikri Maba Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) misalnya, “Saya memilih asrama karena tempatnya yang dekat dengan kampus, selain itu orang tua saya juga menyarankan tinggal di asrama agar tidak terkena pergaulan bebas,” ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Dewi Maba Prodi Teknik Industri, ia lebih memilih tinggal di asrama karena terdapat di lingkungan kampus serta biaya yang lebih murah daripada tinggal di kos. Selain itu, ia juga mengaku menjadi penghuni asrama bisa memiliki banyak teman.

Tidak hanya kemauan dari Maba, salah satu prodi juga mewajibkan Maba untuk tinggal di Asrama. “Anakku masuk HBS dan harus tinggal di asrama. Namun jika tidak diwajibkan saya juga akan memintanya untuk tinggal di asrama, takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,” terang Kamalih selaku orangtua Maba.

Meski demikian, masih tetap saja ada yang tidak tertarik untuk mendaftar di asrama. Pasalnya, asrama memiliki banyak peraturan yang dirasa membuat kegiatan mahasiswa menjadi rumit. Seperti adanya pembatasan jam malam untuk penghuni yakni pukul 22.00. “Saya tidak tinggal di asrama karena nanti akan menggangu kegiatan saya, kalau beberapa kali pulang malam kan juga tidak enak,” ucap Rian mahasiswa asal Sumenep sambil meringis. (SU/AWW)