sumber ilustrasi: http://old.seattletimes.com |
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebagai penggagas gerakan mengajak seluruh Badan Kelengkapan Universitas ikut bergabung dalam petisi tersebut. Pihak BEM berencana akan memasang sejumlah petisi di Gedung Cakra dan halaman rektorat yang menjadi tempat pendaftaran ulang mahasiswa baru. Petisi ini sendiri berisi propaganda tertulis untuk mempengaruhi mahasiswa baru menolak besarnya UKT yang dibebankan pada mereka.
Fadhal Hidayatullah Presiden Mahasiswa (Presma) UTM mengatakan, aksi ini dilakukan melalui banyak pertimbangan. Salah satunya akibat banyaknya keluhan yang disampaikan Camaba maupun orang tua Camaba terkait kenaikan UKT.“Saya mendapat banyak keluhan dari orang tua mahasiswa baru soal UKT. Lagi pula, kita juga harus sadar jika UTM ini adalah kampus rakyat. Kebanyakan mahasiswa yang kuliah disini berasal dari ekonomi keluarga yang rendah, ” ujar Fadhal.
Pihak BEM berharap, gerakan petisi yang akan dilancarkan dapat menurunkan nilai nominal UKT bagi mahasiswa baru. Pasalnya, sebelum memutuskan untuk mengadakan gerakan petisi, BEM mengaku sebelumnya telah melakukan audiensi dengan pihak rektorium. Namun, hasil audiensi tersebut hanya berupa penundaan dalam pembayaran UKT.
“Saya sudah melakukan audiensi dengan pihak rektorat pada hari Sabtu dan Minggu kemarin. Namun hasilnya hanya penundaan pembayaran. Lha dengan gerakan ini diharapkan muncul kejelasan terkait kenaikan UKT. Dan tujuan akhirnya, UKT mahasiswa baru UTM dapat diturunkan” terang Fadhal. (AWW/RAN)